Kepada majalahnurani.com, Direktur Bina Haji Khusus dan Umrah Kemenag Arfi Hatim mewanti-wanti agar Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) atau travel haji dan umrah memberikan pelayanan terbaik untuk jamaah. Arfi berharap PPIU bisa memperhatikannya.
“Jangan sampai musibah yang kemarin itu terjadi lagi. Maka PPIU harus beri pelayanan terbaik terutama ebih hati-hati menyiapkan transportasi untuk jamaah.” ujarnya
Sementara saat ini, kata Arfi, pihaknya mengklarifikasi terkait insiden kecelakaan jamaah umrah di kilometer 150 jalan Madinah-Jeddah pada Ahad (18/6).
DITEGUR
Ditambahkan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag, Ali Machzumi kalau Kemenag menemukan ada hal-hal yang sifatnya kelalaian dalam musibah tersebut dan ada standar pelayanan yang tidak sesuai ketentuan, maka akan ada teguran.
“Penyelenggara umrah tersebut bisa ditegur atau ditindak sesuai ketentuan,” tegasnya Jumat (22/6/2018).
Menuut Ali, bila musibah yang menimpa jamaah umrah tersebut sifatnya murni kecelakaan, maka tetap perlu dilakukan evaluasi. Mungkin ada penyebab terjadinya kecelakaan. Dilakukan evaluasi supaya musibah tidak terjadi lagi di tahun-tahun yang akan datang.
STANDAR TRANSPORTASI
Kemenag terus mengimbau kepada penyelenggara umrah memenuhi standar pelayanan minimal selama di Indonesia dan Arab Saudi supaya bisa terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan.
“Ada standar terkait transportasi, mode transportasi yang harus digunakan seperti apa, sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan kepada jamaah,” sambungnya.
Saat ini standar transportasi tertera di Peraturan Menteri Agama (PMA) tahun 2018. Biro perjalanan umrah diharapkan bisa mengacu pada standar pelayanan yang tertuang dalam PMA. Sehingga proses penyelenggaraan ibadah umrah bisa berjalan dengan baik, lancar, nyaman dan aman.
“Kita harap penyelenggara perjalanan ibadah umrah lain bisa lebih berhati-hati menyediakan transportasi yang layak, nyaman dan sesuai standar yang ada di PMA,” tandasnya. 01/Bagus
