MUI: Maknai Muharram untuk Hijrah Politik Damai

Tahun Baru Islam  1 Muharram 1440 H merupakan momen penting untuk umat Islam. Apalagi mengingat saat ini adalah tahun politik. Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan menyatakan momen Hijriyah ini merupakan momen bagi setiap umat yang beriman, berhijrah, dan berjihad di jalan Allah akan memberikan balasan berupa kemenangan.

BALASAN KEMENANGAN

Diceritakan Amirsyah, Tahun Baru Hijriyah ini tidak sekedar berpindahnya Rasulullah SAW dari Makkah dan Madinah. Lebih jauh adalah bagaimana diingatkan oleh Allah dalam Alquran bahwa kalau orang yang beriman, berhijrah, dan berjihad di jalan Allah akan dibalas dengan kemenangan.

“Kemenangan yang didapat oleh orang yang beriman lalu melakukan hijrah dan jihad akan mendapat dua hal secara bersamaan. Selain kemuliaan dari Allah, juga hubungan secara horizontal sesama manusia yang membaik,” ungkapnya kepada majalahnurani.com, Senin (10/9/2018).

Baca juga  Bismillah….Iran Mulai Serang Israel!

Menurutnya, jika seseorang telah berhijrah, ia dapat menciptakan interaksi sosial yang dinamis dan kondusif. Ini baik untuk menciptakan suasana harmonis antarsesama anak bangsa di Indonesia.

Disinggung soal tahun politik, Amirsyah mengaku hijrah penting untuk umat Islam. Maksudnya hijrah dalam menghadapi situasi politik yang lebih kondusif dan damai.

“HIjrahnya lebih ke makna dalam menghadapi situasi politik. Boleh terdapat perbedaan pilihan, tapi harus tetap satu tekad dalam memperkuat ukhuwah,” terang dia.

KOMPAK

Politik tidak menghentikan umat Islam dalam memperkuat ukhuwah Islamiyah, ukhuwah kemanusiaan, dan ukhuwah insaniyah. Tiga hal ini bisa dijadikan perekat dalam memaknai hijrah dan mempersatukan dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.

Baca juga  17 Agustus Mendatang Paspor RI Ganti Desain

Untuk itu, di momen tahun baru Islam ini, umat harus bersatu dan kompak dalam mensukseskan agenda politik ke depan dan memilih pemimpin yang sesuai dengan pilihan hati nurani masing-masing.

Umat perlu menanyakan pada hati nurani dan diri sendiri untuk pilihan politiknya. Persatuan dan kesatuan hanya bisa dilaksanakan ketika ada kesadaran kolektif dari anak bangsa.

“Ini hanya bisa dilakukan melalui sikap hijrah untuk melaksanakan yang terbaik dari yang baik, serta meninggalkan yang buruk,” tandasnya. 01/Bagus

Leave a Reply

Your email address will not be published.

News Feed