Pemerintah khususnya Kementerian Agama terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan ibadah haji. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pun berharap kesuksesan proses fast track (jalur cepat) pada haji 2018 bisa diteruskan di tahun mendatang. Lukman berharap, proses fast track dapat berjalan di 13 embarkasi pada haji 2019.
“Jadi beberapa inovasi baru yang akan kita lakukan tahun depan antara lain terkait dengan fast track proses imigrasi pada 13 embarkasi di tanah air,” kata Lukman, dalam rilisnya, Kamis (4/10/2018).
UJI COBA
Lukman mengatakan, proses fast track yang diujicobakan untuk penerbangan jamaah haji dari Jakarta. Agar proses fast track untuk 13 embarkasi berjalan baik, dia ingin meyakinkan imigrasi Arab Saudi.
“Fast track proses imigrasi tahun ini hanya diberlakukan di bandara Soekarno-Hatta. Tahun depan kita berharap dapat dilakukan pada 13 embarkasi dan tantangan kedepan kita harus bisa menyakinkan pihak Imigrasi Arab Saudi,” ujar dia.
Selain menyoroti penambahan proses fast track, dalam gelaran Rapat Kerja Nasional Haji 2018, Lukman juga ingin 10 inovasi pada haji tahun ini dapat dievaluasi.
QR CODE
Sepuluh inovasi haji 2018 diantaranya yaitu, percepatan keimigrasian, QR Code pada gelang jemaah, layanan akomodasi, bumbu masakan Indonesia, penambahan katering saat di Mekah, tanda paspor dan koper, pengalihan porsi waris haji, cetak visa, konsultan ibadah, dan dibentuknya tim Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (P3JH).
“Inti dari Rakernas adalah melakukan evaluasi terhadap 10 inovasi yang sudah kita terapkan pada haji tahun ini dan merencanakan serta mempersiapkan 8 inovasi yang akan kita laksanakan di tahun 2019,” ujar Lukman.
Di tahun ini, Lukman berharap survei kepuasan layanan haji dapat naik di atas 85.
“Sampai saat ini kami belum mendapatkan informasi kapan itu akan diumumkan, kami berharap layaknya orang yang sedang dinilai itu kita berhak naik begitu ya kan kayaknya kalau tahun lalu itu angkanya 84,85,” tandasnya. 01/Bagus
