Tolak Lepas Hijab, Atlet Judo Miftahul Jannah Diumrahkan

Keteguhan Miftahul Jannah, atlet judo Para Games 2018, tak mau melepas jilbab membuatnya terdiskualifikasi dari kompetisi tersebut.

Aturan IBSA (International Blind Sport Federation) dan International Judo Federation (IJF) yang baru saja dia terima menjelang pertandingan, melarangnya mengenakan jilbab.

Alasan pelarangan mengenakan jilbab itu untuk menghindari hal yang membahayakan atlet. Miftahul akhirnya terdiskualifikasi karena enggan melepas jilbabnya.

SIKAP TEGUH

Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini mengaku bangga atas sikap teguh Miftahul. Bahkan, sebagai bentuk apresiasi Fraksi PKS DPR menghadiahkan umroh untuk ananda Miftahul Jannah.

“Sebagai rasa syukur, haru, dan bangga atas sikapnya yang kokoh memegang keyakinan untuk tetap berhijab,” ungkap Jazuli dalam rilis berita kepada majalahnurani.com.

Baca juga  17 Agustus Mendatang Paspor RI Ganti Desain

Di mata Jazuli, Miftahul yang begitu besar semangat dan motivasinya untuk menyumbangkan medali bagi bangsa ini, hingga terus melobi agar dapat bertanding akhirnya pupus karena aturan IBSA (International Blind Sport Federation) dan International Judo Federation (IJF).

Jazuli mengaku haru dan bangga karena Miftah dihadapkan pada dua pilihan yang sulit. Antara membela bangsa dan hijabnya.

“Saking besarnya harapan itu, saya dengar official sempat membujuk agar Miftahul melepas jilbabnya sebentar agar dapat bertanding. Tapi itu tidak dilakukannya. Meski sedih ia tetap bertahan dengan keyakinan agamanya. Ini yang membut kita bangga dan haru karena butuh pengorbanan yang besar untuk itu dan kita lihat Miftahul meneteskan air mata,” ucap dia.

Baca juga  PBNU: Serangan Iran ke Israel Bentuk Kemarahan Dunia

KEYAKINAN AGAMA

Selain itu, keyakinan agama yang dipegang teguh, Miftahul sejatinya konsisten mengamalkan Pancasila sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa dan memegang teguh UUD 1945 Pasal 29 Ayat 1 tetang kemerdekaan beragama dan berkeyakinan.

Meski gagal membela bangsa di cabang judo, lanjut Jazuli, Miftahul menunjukkan kepribadian bangsa Indonesia yang kuat dan berkarakter dalam memegang keyakinan agama sesuai Pancasila dan UUD 1945.

“Untuk itu, kita semua layak bangga dan menjadikannya teladan. Teruslah berprestasi dan jangan pernah putus asa Nak. Meski engkau gagal melaju dalam pertandingan, Insya Allah engkau telah memenangkan “medali emas” di hati rakyat Indonesia,” tandasnya. 01/Bagus

Leave a Reply

Your email address will not be published.

News Feed