Soal Pembakaran Bendera,  PBNU Ingin Ajak Bicara Muhammadiyah 

Dalam keterangan pers yang diterima majalahnurani.com, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pengurus Pusat Muhammadiyah tidak menyebarkan keresahan.

BENDERA HTI

Maksudnya yakni MUI dan PP Muhammadiyah sebelumnya menjelaskan ke publik bahwa bendera yang dibakar Banser beberapa waktu lalu yakni bendera tauhid.

Namun PBNU menegaskan, seperti yang diketahui bersama, bahkan sebelum HTI dibubarkan, atribut bendera yang dibakar Banser adalah bendera HTI.

“Yang dibakar adalah bendera ormas terlarang yakni Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), bukan kalimat tauhid,” ungkapnya.

Menurut Helmy, dengan menyebut itu bendera tauhid, maka MUI dan Muhammadiyah sama saja dengan menyebarkan keresahan di masyarakat.

AKAN DIBICARAKAN

Kekeliruan informasi yang disampaikan MUI dan Muhammadiyah dapat menimbulkan akibat buruk. Misalnya dijadikan bahan untuk memprovokasi masyarakat.

“Justru informasi salah salah itu justru bisa memprovokasi orang bahwa terjadi pelecehan penghinaan dan seterusnya,” terang Helmy.

Helmy mengaku sudah menghubungi Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti untuk membicarakan hal ini. Tapi hingga hari ini, Helmy belum tersambung dengan Abdul.

“Saya sudah mencoba menghubungi Pak Abdul Mu’ti tapi belum terangkat. Kita selesaikan dengan dingin,” tandasnya. 01/Bagus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *