Innalillahi wa innailaihi roji’un, istri dari mantan presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono menghembuskan napas terakhir setelah berjuang melawan penyakit kanker yang dideritanya pada Sabtu (1/6/2019).
MENGIDAP KANKER
Mantan ibu negara Ani dikabarkan wafat pada pukul 11.50 waktu setempat, di Rumah Sakit National University Hospital, Singapura. Ani Yudhoyono mengalami kritis dan dirawat di ICU sejak Kamis (30/5/2019) malam.
Ani divonis dokter mengidap kanker sejak Februari 2019 lalu. Saat itulah kondisinya terus menurun. Bahkan sejak kabar wafatnya Ani, para pelayat langsung bertakziah untuk mengantarkan Ani ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun menyampaikan rasa dukacita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya ibu Ani Yudhoyono.
Dikonfirmasi majalahnurani.com, Sekjen MUI Dr Anwar Abbas turut berduka. Dia sangat terkejut saat mendengar kabar itu.
“Kepergian Ibu Ani tentu saja benar-benar mengejutkan kita dan membuat seluruh negeri ikut berkabung,” tutur Anwar.
Menurut Anwar, Ani Yudhoyono merupakan ibu negara yang tegas dan berprinsip serta peduli kepada rakyatnya.
DIBERI KESABARAN
Segenap pengurus MUI pun turut mendoakan atas kepergian Ani Yudhoyono. Anwar juga berdoa agar amalan ibu Ani diterima Allah SWT dan menempatkannya di tempat yang layak disisiNya.
“Keluarga yang ditinggalkan kita harapkan semoga diberi ketabahan dan kesabaran oleh Allah SWT dalam menghadapi musibah yang amat berat ini,” kata dia.
Hingga kini semua keluarga besar, kolega Susilo Bambang Yudhoyono berkumpul untuk proses pemakamannya.
Sebelum dipulangkan, jenazah ibu Ani pun sudah dimandikan dan dishalatkan di kompleks kedutaan besar Indonesia di Singapura. 01/Bagus