Pengusaha Travel Haji Umrah ini Terpaksa Rumahkan Karyawan Namun Tetap Beri Gaji

CEO PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Garibaldi Thohir ( Boy Thohir) mengungkapkan bahwa saat ini situasi bisnis sangat berat, bahkan lebih berat daripada situasi ekonomi pada tahun 1998 dan 2008.

Boy Thohir yang juga sebagai pengusaha travel haji dan umrah ini mengatakan bahwa situasi ekonomi pada tahun 1998 dan 2008 lebih pada krisis finansial, berbeda dari krisis saat ini yang sudah multidimensi akibat penyebaran virus corona. Sehingga, bukan saja pengusaha besar yang terkena dampak krisis ini, melainkan juga kepada pengusaha menengah dan bawah.

Tak terlepas juga bisnis Boy di sektor selain batubara dan tambang emas. Dia cerita, selain berbisnis batubara dan tambang emas, dirinya juga memiliki bisnis restoran Hanamasa. Bisnis Hanamasa adalah restoran keluarga sehingga tidak bisa untuk take away seperti fast food atau membawa di rumah masing-masing dalam masa work from home.

“Jadi karyawan sudah saya rumahkan, tetapi tetap digaji, tidak di-PHK,” kata Boy dalam konferensi pers virtual Silaturahmi dengan Wartawan, Selasa (12/5).
Bukan saja bisnis Hanamasa, Boy juga mengatakan bahwa bisnis lainnya seperti penjualan mobil dan motor, elpiji, serta travel umrah dan haji terpukul karena krisis akibat penyebaran virus corona.

“Bisnis travel umrah dan haji yang saya miliki tutup, karyawan dirumahkan,” ujar dia.

Boy mengatakan, dirinya beruntung karena masih memiliki bisnis tambang batubara dan tambang emas yang masih berjalan normal. Tidak demikian dengan para pengusaha yang lain yang hanya memiliki restoran satu atau dua.

“Ini pengusaha menengah dan kecil terkena imbasnya langsung,” tuturnya. Untuk itu, Boy bersama teman-teman di Kadin juga meminta insentif secara langsung dari pemerintah. Dia mencontohkan, di Jepang setiap warga negara mendapatkan insentif dari bank sentral.

“Kalau bisa sekarang langsung beri bantuan ke pengusaha kecil dan menengah,” pungkas dia. ym

Leave a Reply

Your email address will not be published.

News Feed