Pemerintah Kota Semarang melansir hasil razia manusia karung sejak Ramadhan.
Manusia karung ini terdiri dari para pengemis, gelandangan, dan orang terlantar (PGOT). Menjelang lebaran, manusia karung makin meningkat.
112 MANUSIA KARUNG
Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto mengaku, hasil penyisiran petugas Satpol PP Kota Semarang selama tiga hari, sebanyak 112 manusia karung dan para pengamen jalanan terjaring razia.
Hari pertama razia, Selasa (19/5/2020) sore, petugas berhasil menjaring 31 orang. Hari kedua, Rabu (20/5/2020), jumlahnya kian bertambah menjadi 41 orang, dan hari ketiga, Kamis (21/5/2020), jumlahnya kembali bertambah menjadi 50 orang.
“60 persen yang terjaring merupakan warga luar Kota Semarang yang sengaja datang ke Semarang memanfaatkan moment lebaran. Ini sudah menjadi kebiasaan jelang lebaran,” tuturnya Jumat (22/5/2020).
MENGHARAP BELAS KASIH
Menurut Fajar, Kota Semarang seperti menjadi magnet untuk mereka mengharap belas kasihan.
Dari data itu, kata Fajar, orang yang terjaring seriap harinya selalu orang yang baru.
Diperkirakan akan semakin mendekati lebaran, para manusia karung dan pengamen dadakan akan semakin banyak.
Untuk itu, pihaknya akan terus menggelar razia.
“Kita akan menerjunkan personil lebih banyak lagi untuk merazia PGOT,” tandasnga. 01/Bagus