Meninggal Akibat Corona, Dokter di Sampang Berpesan Corona Bukan Rekayasa

Sebagai garda terdepan, para tenaga kesehatan baik dokter maupun perawat rentan terpapar penyakit Covid-19. Betapa tidak, korban meninggal dunia dari tenaga kesehatan bertambah semakin banyak setiap harinya. Bahkan, dalam satu Minggu ini terdapat keluarga tenaga kesehatan yang berprofesi dan juga seorang dokter di Kabupaten Sampang, Madura meninggal dunia akibat virus Corona.

Virus covid-19 sudah banyak memakan korban jiwa. Selain masyarakat pada umumnya, tenaga medis yang bersentuhan langsung dengan para pasien penderita covid-19 justru banyak yang berguguran.


Satu Minggu terakhir ini Ikatan Dokter Indonesia menyampaikan bela sungkawa karena salah satu anggotanya meninggal dunia karena menangani pasien covid-19. Bahkan, yang menjadi korban bukan hanya dokter tersebut saja. Tetapi seluruh anggota keluarganya yaitu kedua orang tuanya, istri dan juga anaknya turut menjadi korban ganasnya virus covid-19.

Baca juga  Menag Terbitkan SE agar Penyuluh dan Penghulu Dukung 4 Program Pemerintah

SATU KELUARGA
Total, ada 4 orang berstatus tenaga kesehatan yang meninggal dunia. Pertama, 7 Juni 2020, Bapak Suwito (ayah) perawat senior di Sampang wafat. Kemudian, 39 jam kemudian istri beliau Sri Rahayu yang berprofesi sebagai seorang bidan menyusul wafat. Tanggal 15 Juni, anak kedua mereka, dr. Deni, wafat. Terakhir, 19 Juni yang lalu yakni dr. Anang Eka, wafat.


Berdasar informasi yang berhasil dihimpun, akibat serangan virus corona, keluarga dokter tersebut meninggal dunia. Dokter yang meninggal pada Senin (15/6/2020) tersebut diketahui berinisial DDY yang bertugas di salah satu puskesmas di Kabupaten Sampang. Beberapa hari sebelumnya, kondisi serupa juga dialami orang tua dokter tersebut. Ibu DDY meninggal dunia tiga hari sebelumnya dan terkonfirmasi positif corona. Sedangkan ayah DDY yang berprofesi sebagai seorang perawat senior di RSUD Sampang, juga meninggal dunia seminggu sebelumnya akibat virus serupa.

Baca juga  Aksi Militer Iran Merupakan Respons Terhadap Agresi Rezim Jahat Zionis

PESN TERAKHIR
Diketahui, sebelum meninggal dunia, dokter DDY memberikan pesan kepada rekan kerjanya yang sesama dokter. Dalam pesannya tersebut, DDY mengatakan bahwa virus corona bukanlah rekayasa.


“Ini adalah realitas yang kita hadapi. Kita tidak meminta dipuja, Kita tidak meminta disanjung Kalau memang anda harus keluar rumah karena pekerjaan dan perputaran ekonomi, insya Allah kita akan memahami tapi jangan curigai kami mengada-ada dengan penyakit ini Karena kita tidak akan tau penyakit ini mengenai siapa dan dimana,” pesan DDY yang dikirimkan kepada teman sejawatnya sebelum meninggal dunia.
Sementara itu, Agus Suryantono, Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Sampang mengatakan, sebelum meninggal itu dokter DDY juga meminta semua pihak untuk tetap waspada.

Baca juga  17 Agustus Mendatang Paspor RI Ganti Desain


“Jadi, kita semua diajak agar selalu waspada agar tidak bernasib seperti dr DDY. Kami betul-betul berduka, karena keluarga besar dr D merupakan tenaga medis di Kabupaten Sampang yang sama-sama berjuang untuk melawan Covid-19, namun harus gugur karena terserang Covid-19,”pungkasnya.


Dokter DDY diketahui meninggalkan seorang istri dan seorang anak yang masih berusia 1 tahun. Bahkan, keduanya saat ini diketahui sedang menjalani perawatan di ruang isolasi di RSUD Sampang, setelah dinyatakan juga terkonfirmasi positif Covid-19. (Lin)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

News Feed