Waspadai Infeksi Ganda Akibat DBD dan Covid-19

Demam berdarah menjadi ancaman serius di tengah pandemi virus Corona.

Ini disampaikan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi Senin (22/6/2020).

KEMATIAN TINGGI

Dia mengimbau masyarakat mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD) saat masa pandemi virus corona(Covid-19).

Ia mengatakan saat ini terjadi infeksi ganda akibat penyakit DBD dan Covid-19. Pihaknya menerima banyak laporan dari sejumlah provinsi terkait kasus DBD sekaligus Covid-19.

“Dari 460 kabupaten/kota yang melaporkan kasus DBD, sebanyak 439 kabupaten/kota yang juga melaporkan kasus Covid-19, jadi ini ada infeksi ganda,” tuturnya.

Kasus DBD, terangnya, biasanya terjadi pada Maret. Namun tahun ini DBD masih bertambah hingga Juni. Berdasarkan catatan kasusnya, masih terjadi 100-500 kasus DBD per hari, jumlah kasus DBD sendiri sudah mencapai 68 ribu kasus.

Baca juga  17 Agustus Mendatang Paspor RI Ganti Desain

“Jadi di provinsi yang angka kasusnya (Covid-19) tinggi juga melaporkan DBD, seperti Jawa Barat, Lampung, NTT, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan,” katanya.

Kasus DBD juga menyebabkan tingginya angka kematian. Laporan Kemenkes mencatat ada 346 kasus meninggal dunia akibat DBD hingga Juni tahun ini.

GERAKAN 3M

Nadia mengimbau masyarakat melakukan gerakan 3M plus untuk mencegah DBD di rumah. Gerakan tersebut meliputi menguras penampungan air, menutup atau mengubur barang bekas yang bisa menjadi sarang nyamuk dan mendaur ulang limbah barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk. 

Sedangkan gerakan ‘plus’ adalah mencegah gigitan nyamuk seperti menggunakan losion dan obat antinyamuk.

Baca juga  Menag Terbitkan SE agar Penyuluh dan Penghulu Dukung 4 Program Pemerintah

“Pastikan mencegah demam berdarah dari rumah, lakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk dengan gerakan 3M plus,” tandasnya. Bagus

Leave a Reply

Your email address will not be published.

News Feed