Menristek Sebut Penanganan Corona Tak Cukup dengan Obat

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro menegaskan penanganan pandemi virus corona Covid-19 di Indonesia tidak hanya bergantung pada obat dan alat kesehatan yang mumpuni.

DATA PENDERITA

Tapi juga bergantung pada data penderita Covid-19 yang paling banyak tinggal.

“Khusus data, kami hanya ingin memberikan penekanan bahwa dalam penanganan penyakit itu sendiri tidak cukup hanya dengan obat dan alat kesehatan atau pendekatan yang sifatnya medis tetapi juga kita perlu memahami data,” kata Bambang saat acara Penanggulangan Covid-19 Berbasis Pengetahuan dan Inovasi secara virtual, Senin (22/6/2020).

SEJARAH KOLERA

Bambang juga sempat menyinggung soal sejarah penyakit kolera di Inggris.

Pada waktu itu, cerita Bambang, Snow menggunakan pendekatan data berbasis peta. Ia melihat di mana konsentrasi dari penderita Kolera tersebut.

Baca juga  Menag Terbitkan SE agar Penyuluh dan Penghulu Dukung 4 Program Pemerintah

Setelah ia berhasil mendeteksi daerah-daerah yang terkena Kolera, lalu ia dapat menarik kesimpulan dengan menandai daerah tersebut dengan warna hitam kalau penyebab Kolera ialah dari air yang digunakan para penderita tinggal.

“Dan ternyata dia menemukan penyebab Kolera itu dari sumber air bersih. Jadi air yang mengalir di rumah-rumah sekitar itu. Artinya, ini penyakit Kolera yang seperti kita ketahui sekarang, yaitu karena sumber air yang tidak bersih. Jadi, ini bukan karena lebih dari analisa seseorang ahli kesehatan melihat perkembangan virus, tetapi melihat dari data,” pungkasnya. Bagus

Leave a Reply

Your email address will not be published.

News Feed