Bertambah 110 Kasus Baru, Kabupaten Blitar Kembali Zona Merah Corona

Kabupaten Blitar kembali jadi zona merah penularan COVID-19. Sekretaris Satgas COVID-19 Kabupaten Blitar Kuspardani menjelaskan, perubahan warna zona paparan virus Corona itu berdasarkan prevalance epidemilogis selama dua pekan sebelumnya. Tidak serta merta ada perubahan warna zona, saat ada tingkat kesembuhan yang tinggi.

“Jadi BNPB akan mengganti zonasi seminggu sekali. Dan itung-itungannya dari kasus tertinggi yang terjadi dua minggu sesudahnya menurut perhitungan epidemiologis. Jadi tidak bisa karena tingkat kesembuhan tinggi, langsung ganti warna zonasi,” jelas Kuspardani, Rabu (12/8/2020).

Data di Satgas COVID-19 Kabupaten Blitar memang ada lonjakan kasus terkonfirmasi positif sejak memasuki bulan Agustus. Tercatat 1 Agustus 2020 ada 184 kasus terkonfirmasi positif dengan jumlah kesembuhan mencapai 89 orang, masih diobservasi sebanyak 83 orang dan 12 lainnya meninggal dunia.

Baca juga  PBNU: Serangan Iran ke Israel Bentuk Kemarahan Dunia

110 KASUS BARU

Angka ini bertambah sebanyak 110 kasus baru pada tanggal 11 Agustus 2020. Terdata, ada 294 kasus terkonfirmasi positif dengan jumlah kesembuhan mencapai 222 orang. Ada 56 orang masih diobservasi dan sebanyak 16 orang meninggal dunia.

Kuspardani menilai, masifnya tes swab massal menjadi indikasi semakin banyak warga Kabupaten Blitar yang teridentifikasi terpapar virus Corona. Apalagi saat ini, mereka menerapkan skema tracing, testing dan treatmen yang cepat tanggap.

“Kami ditarget provinsi itu 2400 tes swab. Dan saat ini, target itu sudah melampaui. Kami masih terus lakukan evaluasi apakah skema ini tetap dilaksanakan atau sesuai pedoman terbaru dari Satgas Pusat,” imbuh wanita yang juga Kadinkes Pemkab Blitar ini.

Baca juga  Aksi Militer Iran Merupakan Respons Terhadap Agresi Rezim Jahat Zionis

TES SWAB

Pedoman terbaru Satgas COVID-19 pusat menyebutkan, tes swab hanya dilakukan kepada kontak erat yang mengalami gejala klinis. Namun Satgas COVID-19 Kabupaten Blitar masih melakukan konsultasi dengan pihak provinsi, untuk tetap menerapkan pedoman sebelumnya. Yakni tes swab dilakukan kepada semua kontak erat terdekat. Tindakan ini agar deteksi dini paparan Corona bisa secepatnya ditemukan dan dilanjutkan treatmen.

“Kami masih evaluasi dan konsultasikan untuk tetap pada pedoman terdahulu supaya cepat terdeteksi dan cepat tuntas penanganannya,” pungkasnya. Ym

Leave a Reply

Your email address will not be published.

News Feed