Haedar Nashir Apresiasi Pemerintah Dukung Kemerdekaan Palestina

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengapresiasi Pemerintah Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina.

Menurutnya konflik Palestina-Israel merupakan persoalan yang terkait dengan konstitusi Republik Indonesia. Bagi Muhammadiyah, mendukung kemerdekaan sepenuhnya rakyat Palestina adalah sebuah sikap yang sejalan dengan konstitusi Indonesia.

“Dalam persoalan kemerdekaan penjajahan, dan persoalan betapa penjajahan itu menghancurkan kehidupan dan itu persoalan konstitusional juga bagi bangsa Indonesia,” kata Haedar dalam diskusi publik ‘Konflik Arab-Israel, Peluang dan Tantangan Kemerdekaan’ yang disiarkan secara daring, Senin (24/5/2021).

TAK TERPECAH BELAH

Lebih lanjut, ia pun berharap ke depannya bangsa Indonesia tak terpecah lagi dalam bersikap atas persoalan Palestina, karena posisinya sudah jelas secara konstitusi. Apalagi, sambung dia, dibawa pada tujuan nasional yang  ingin ikut serta dalam ketertiban dunia dan perdamaian abadi.

Baca juga  Bismillah….Iran Mulai Serang Israel!

“Banyak nyawa telah melayang akibat konflik di Timur Tengah ini. Tolonglah ada elite bangsa yang membawa-bawa politik entah 2019 atau 2014, kenapa bisa kita menjadi kerdil bahwa Palestina bukan urusan kita?” kata Haedar.

Ia menilai apa yang dilakukan Israel sudah bisa diartikan sebagai penjajahan. Dan, sambungnya, Indonesia yang memiliki latar belakang sama sebagai negara pernah terjajah tak seharusnya terpecah belah membela bangsa dengan nasib serupa.

“Dan penjajahan ini sesungguhnya tragedi kemanusiaan paling pahit, paling kelam, paling zalim di muka bumi,” tutur Haedar.

“Di sinilah mestinya jangan sampai bangsa ini jadi pecah gara-gara mereaksi persoalan Palestina, karena posisinya sudah jelas. Maka kami apresiasi pada pemerintah yang telah mengambil posisi yang tepat, konsisten untuk tetap mendukung kemerdekaan Palestina,” sambungnya.

Baca juga  17 Agustus Mendatang Paspor RI Ganti Desain

BANTUAN DONASI

Haedar mengatakan Muhammadiyah merespons penjajahan terhadap Palestina melalui bantuan donasi dan moral politik, bukan dengan fisik.

Di lain sisi, Haedar menilai, konflik Palestina-Israel juga merupakan persoalan agama jika ditinjau dari perjalanan sejarah kedua negara. Bagus

Leave a Reply

Your email address will not be published.

News Feed