Bibir Nizar Lutfi Jauhari, Rian dan Emir perlahan bergetar menyanjung nama agung, Rasulullah SAW. Wajahnya tertunduk. Ketiganya khidmat seakan-akan Nabi Muhammad SAW hadir dihadapan mereka.
Kilauan cahaya berwarna-warni lamou sorot mulai menerobos diantara ketiganya. Sementara bunyi terbang, calti, bas, yang ditabuh Panji dan Rival, pun mengiringi suara ketiga remaja Kubah Ireng yang juga santri Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang.
Atmosfer berubah seketika. Suara riuh para pengunjung pun berubah turut melantunkan pujian-pujian kepada Rasulullah SAW.
Itulah kolaborasi epic yang ditampilkan santri Madin Al Fatah Nginden Kota, Surabaya bersama Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang di acara Islamic Student Competition (ISC) majalahnurani.com, di mal Cito, Sabtu (26/6/2021).
LATIHAN DUA KALI
Pelatih Banjari Madin Al Fatah Nginden, Ustad Lukman Wibisono mengaku kolaborasi ini kali pertama ditampilkan.
“Sempat latihan dua kali. Tapi hanya untuk penabuhnya,” ungkapnya.
Kolaborasi kala itu, lanjut Ustad Wibi, yakni Qosidah Shalawat Habsyi. Sehingga suasana, alunan musiknya pun berbeda dengan Hadroh Banjari. Dia berharap akan banyak kolaborasi lagi dari Madin dengan ponpes di seluruh Indonesia.
“Harapannya seperti itu,” tandas dia. Bagus