Angka Kematian Covid-19 di Kota Malang Tinggi, Petugas Kewalahan

Petugas pemakaman COVID-19 di Kota Malang mulai kewalahan. Karena, angka kematian dalam kasus COVID-19 di Kota Malang terus naik.
Memasuki hari ketiga PPKM Darurat, ada 65 warga Kota Malang yang meninggal dunia jarena positif COVID-19.

“Sampai detik ini, belum menunjukkan angka menurun (kematian). Di era PPKM selama 3 hari ini, tercatat kurang lebih 65 warga meninggal, dan 99 persen itu positif,” terang Kepala UPT Pemakaman Kota Malang Taqruni Akbar saat ditemui di TPU Kasin, Kota Malang, Senin (5/7).

Hari ini saja, lanjut Taqruni, tercatat ada 20 warga yang meninggal dunia. Ditambah jumlah jenazah yang belum dimakamkan.

ẞSementara Layanan IGD
“Tercatat 26, yang termakamkan 23. Ini sudah merupakan rekor keprihatinan yang tertinggi untuk wilayah Kota Malang, dan sampai detik ini belum menunjukkan angka ini menurun. Terus saja bertambah,” bebernya.

Baca juga  Indonesia Darurat Judi Online, Tahun 2023 Perputaran Uang Rp 327 Triliun

Lonjakan angka kematian dalam kasus COVID-19 di Kota Malang, kata Taqruni, berdampak pada kemampuan personel pemakaman. Jumlah petugas terbatas, hanya 12 orang. Terpaksa harus dibagi menjadi dua tim untuk mempercepat proses pemakaman.

“Personel kita tinggal 12 orang, dibagi dua tim. Masing-masing 6 orang dalam satu tim. Idealnya, satu tim itu 8 orang,” jelasnya.

Taqruni mengaku, hampir setiap hari ada saja personel tumbang karena kesehatan menurun. Dengan begitu, pihaknya harus mencari relawan untuk membantu kelancaran pemakaman.

“Tiap hari, ada saja personel yang drop kesehatannya, dan kita harus off-kan. Dan sebenarnya ada saja relawan masuk, tapi iya itu, lagi-lagi kondisi kesehatannya tidak mendukung dan harus off,” papar Taqrun. (01)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

News Feed