Diduga Diawali Bakar Sampah, Satu Gudang di Mojokerto Ludes Dilalap Api

Sebuah Gudang home industri di desa Bangun, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto ludes dilalap si jago merah pada Selasa (27/7) siang. Diduga api berasal dari pembakaran sampah yang tidak jauh dari lokasi.

Pengamatan majalahnurani. Com di lokasi kejadian, setidaknya ada 7 unit mobil PMK dikerahkan untuk memadamkan api. Petugas dari PMK kabupaten Mojokerto menerima laporan kebakaran sekitar pukul 10.00 WIB dan langsung meluncur ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Petugas langsung melakukan upaya pemadaman, namun hingga pukul 12.30 wib api belum sepenuhnya padam.

Sukamto, salah seorang petugas PMK Kabupaten Mojokerto menuturkan, ada beberapa kesulitan dalam memadamkan api. Kencangnya angin yang berhembus hingga material yang mudah terbakar membuat proses pemadaman memerlukan waktu cukup panjang.
“Kita dari PMK Kabupaten Mojokerto menurunkan 4 unit mobil PMK, dari Kabupaten Sidoarjo 1 unit, dari kota Mojokerto 1 unit, dan dari PT Pakerin 1 unit, total 7 unit mobil PMK, kesulitan kami material yang terbakar merupakan bahan mudah terbakar, kesulitan air dan akses jalan masuk,” ujarnya.

Baca juga  17 Agustus Mendatang Paspor RI Ganti Desain

Sukanto menambahkan, material yang terbakar banyak dari plastik, sehingga begitu terbakar material akan mengeras.
“Kami masih berupaya sekuat tenaga untuk memadamkanmemadamkan secepatnya karena angin juga cukup besar biar tidak menjalar kemana mana,” imbuhnya.

Sentara itu Ngatimin (55) warga setempat mengatakan, yang terbakar merupakan Gudang kecil milik Barok. Di Gudang itu ada sebelas karyawan yang tengah bekerja. Namun beruntung tidak ada korban jiwa.
“Awalnya ada bakar sampah, lalu angin berhembus ke barat sehingga api cepat membesar, ini Gudang dan ada sampah karet, sandal, sepatu, kotoran sepatu,” Katanya.

Dirinya menyebut kebakaran kali ini kedua kalinya. Dahulu di tempat yang sama juga pernah terjadi kebakaran.
“Dulu sekali pernah terbakar,” pungkasnya. Ym

Leave a Reply

Your email address will not be published.

News Feed