Jamaah Umrah Bisa Lakukan Test PCR Pembanding

Satgas covid-19 saat ini sudah mengeluarkan daftar rumah sakit yang bisa dijadikan rujukan tempat untuk test PCR pembanding. Hal ini disampaikan oleh DR Nur Arifin MPd, direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama RI.

Dalam beberapa kasus yang dialami calon jamaah, ada yang gagal berangkat umrah karena hasil PCR di Jakarta positif. Padahal jamaah dalam kondisi sehat. Hasil PCR itu kemudian dikeluhkan. Merespon beberapa keluhan calon jamaah Umrah yang gagal berangkat karena saat dilakukan test PCR hasilnya positif, Nur Arifin menyebut jamaah bisa melakukan tes PCR pembanding di rumah sakit yang ditunjuk oleh satgas Covid-19 di Jakarta.

Baca juga  Keterangan Pemerintah Soal WFO dan WFH 16-17 April 2024 untuk ASN

“Datanya saya tidak hafal, (rincian rumah sakit yang ditunjuk PCR pembanding) ada di satgas covid-19. Baru ada di Jakarta saja karena umrah baru di embarkasi Jakarta saja,” ujarnya kepada majalahnurani.com, Rabu (9/2).

Lebih lanjut Nur Arifin menambahkan, kebijakan saat ini untuk karantina sepulang dari Arab Saudi hanya 5 hari. Sedangkan prosedur yang lain masih sama, yakni sebelum berangkat ke tanah suci maka karantina 1×24 jam di Jakarta untuk screning kesehatan dan PCR.

“Tempatnya di asrama haji Jakarta atau boleh di hotel, diperiksa sertifikasi vaksin dan tes PCR, jika negatif maka bisa terbang ke Arab Saudi,” ucap Nur Arifin.

Masih kata Nur Arifin, ketika jamaah sampai di Arab Saudi dilakukan PCR dan karantina. Di hari ke empat karantina dilakukan PCR ulang kalau hasilnya negatif bisa umrah. Kemudian satu hari sebelum kepulangan umrah, jamaah akan test PCR lagi. Jika hasilnya negatif maka boleh pulang ke Indonesia. Kemudian sampai di Indonesia dilakukan test PCR lagi lalu karantina 5 hari. Setelah hasilnya negatif maka boleh pulang.

Baca juga  PBNU: Serangan Iran ke Israel Bentuk Kemarahan Dunia

“Sekarang posisinya masih seperti itu (prosedurnya) ,” imbuhnya. Ym

Leave a Reply

Your email address will not be published.

News Feed