Sikap PBNU Soal Dukungan Capres 2024

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di bawah kepemimpinan Ketua Umum Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menegaskan komitmennya untuk tidak terlibat dalam urusan dukung mendukung capres dan cawapres. 

Wasekjen PBNU Imron Rosyadi Hamid menegaskan, PBNU akan mengambil jarak yang sama terhadap semua kekuatan partai politik.

“Sebagai jam’iyyah diniyah ijtima’iyyah, PBNU tidak dalam posisi dukung-mendukung capres/cawapres,” kata kepada wartawan, Kamis (17/2/2022).

Menurut dia, prinsip mengambil jarak yang sama terhadap semua kekuatan parpol ini lebih dikedepankan di era PBNU Gus Yahya. PBNU periode ini ingin fokus pada tiga hal strategis.

“PBNU juga tidak dalam posisi menjauhi atau mendekati partai politik tertentu. Tetapi PBNU justru ingin menegaskan bahwa prinsip equi distance (mengambil jarak yang sama dengan semua kekuatan parpol) akan terus ditegakkan di era Kepemimpinan KH Yahya Cholil Staquf,” ujar Imron.

Dia menguraikan, menegakan prinsip equi distance ini jauh lebih penting dan lebih strategis dalam membangun NU di era Kepemimpinan Gus Yahya yang berbasis pada tiga pilar strategis: kebangkitan intelektual, kebangkitan kewirausahaan, dan kebangkitan teknokratis warga NU, daripada sekadar dukung mendukung capres/cawapres.

Imron mengatakan PBNU juga menghormati hak warga NU untuk maju di kontestasi pilpres. Namun, kata Imron, jangan sampai mereka menggunakan lembaga NU sebagai saluran untuk maju pilpres.

“PBNU tetap menghormati hak konstitusional warga NU untuk maju menjadi capres/cawapres sepanjang disalurkan melalui saluran-saluran yang tepat (parpol) bukan menggunakan lembaga NU. NU merupakan rumah besar bagi semua kekuatan politik, dan bukan menjadi bagian dari partai politik,” tandasnya. Bagus

Leave a Reply

Your email address will not be published.

News Feed