Benarkah Harta Menjadi Kunci Bahagia?

Share this on WhatsApp

Bismillah…
Saudaraku, kalau kebahagiaan itu Allah letakkan pada harta, tentu yang bahagia itu hanya orang yang banyak harta. Kalau kebahagiaan itu Allah letakkan kepada mobil dan rumah mewah, tentu yang merasakan kebahagiaan hanya orang yang bermobil dan berumah mewah. Ternyata bahagia itu tidak terletak pada harta yang berlimpah, mobil dan rumah mewah. Harta, rumah, mobil mewah, serta perniagaan lainnya hanya bisa membeli kesenangan tetapi tidak bisa membeli kebahagiaan. Lalu apa kunci kebahagiaan menurut Allah SWT?

AMAL KEBAIKAN
Kunci kebahagiaan menurut Allah adalah beramal Sholeh atau amal yang baik. Sebagaimana firman Allah:
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. An-Nahl : 97).
Saudaraku, orang yang akhlaknya baik, tutur katanya baik, ibadahnya baik, peduli dengan sesama maka Allah akan jamin hidupnya di dunia dan akhiratnya bahagia.

INGAT ALLAH
Siapa yang senantiasa banyak ingat dan berdzikir kepada Allah maka dia akan diberi kebahagiaan dan ketenangan hidup.
Allah berfirman dalam surat Ar-Ra’d ayat 28 yang berbunyi:
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ
Artinya: “Orang orang yang beriman akan tenteram hatinya dengan ingat kepada Allah. Ingatlah, dengan berdzikir kepada Allah, hati akan menjadi tenteram.”
Saudaraku, jadi kuncinya kebahagiaan ternyata pada senantiasa ingat kepada Allah. Caranya dengan banyak membaca Alquran, shalat Sunnah serta mengikuti kajian kajian yang semakin mempertebal keimanan kita kepada Allah.

KUAT IMAN
Saudaraku, kita bisa membangun masjid, kita bisa membangun fasiltas umum agar mendapat jariyah. Tapi kita tidak bisa membeli iman dan surganya Allah tanpa harus membangun keimanan dalam diri kita. Dengan iman yang kuat maka amalan kita tidak akan dirusak oleh riyak, ujub, sam’a, sombong, merasa lebih baik dari orang lain dan penyakit hati lainnya. Semakin kuat keimanan kita akan semakin tentram hidup kita.
Allah Ta’la berfirman:
هُوَ الَّذِي أَنزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَّعَ إِيمَانِهِمْ ۗ
“Dialah yang telah menurunkan ketentraman ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada).(Qs Al-Fath: 4).

BERSYUKUR
Banyak bersyukur kepada Allah, dan berterimakasih dengan segala ketentuan Allah menjadi bekal utama agar hati bahagia. Karena kebahagiaan terletak di hati manusia dan kemiskinan terletak di mata manusia. Banyak bersyukur hati akan bahagia, sedangkan kufur nikmat akan membuat semakin menderita. Sebagaimana firman Allah:
وَاِنْ تَشْكُرُوْا يَرْضَهُ لَكُمْۗ
“…Dan jika kamu bersyukur, Allah akan ridho kepadanya.” ( QS Azzumar ayat 7)
Juga sabda Rasulullah saw:
قَالَ قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَّافًا وَقَنَعَهُ اللهُ بِمَا آتاهُ
Bersabda Rasulullah: Sungguh beruntung orang yang memeluk Islam, ia mendapat rezeki yang cukup dan merasa puas dengan apa yang diberikan Allah kepadanya. (HR. Muslim)
Kalau hati kita bahagia dan ridho akan semua ketentuan Allah, maka kita juga akan kembali kepada Allah dengan ridhoNya. Hal ini sesuai dengan firman Allah:
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ
“Wahai jiwa yang tenang!”
ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً
“Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhai-Nya.” (Q.S.al-Fajr 27-28)