Bunda Yanti Nurani Mandiri Bagikan Tips Tahapan Mendidik Anak Ala Rasulullah

Pernah menjumpai anak tetangga, atau anak kita sendiri yang sulit sekali kalau disuruh sholat atau puasa? Pernyataan inilah yang dilontarkan Psikolog Bunda Yanti Nurani Mandiri ke peserta undangan saat menjadi narasumber talkshow parenting yang berjudul Asieqnya Meningkatkan Kecerdasan Spiritual di Bulan Ramadhan 1444 H.

Bertempat di Lantai 9 Mal BG Junction, talkshow parenting ini digelar Yayasan Nurani Mandiri Indonesia (YNMI) dan Pena Asieq Literasiku (PAL) pada Ahad (26/3).

Muslimah yang bernama lengkap Suryantiningsih, M.Psi.,Psikolog ini mengawali talkshow dengan tahapan mendidik ala Rasulullah. Dijelaskannya, ketika anak usia 7 tahun, maka wajib ditekankan tentang sholat.

“Karena proses pembiasaan ibadah tidak gampang. Perlu contoh. Siapa? Kita sendiri sebagai orang tuanya,” tuturnya.

Sesuai tuntunan Rasulullah, kata Bunda Yanti, mendidik anak ada 3 tahap. Pertama di usia 0-7 tahun. Di usia ini anak disayang, digendong, dipeluk, semuanya diturutin. “Beri kasih sayang penuh. Bahkan Rasulullah menekankan 7 tahun pertama anak dijadikan raja. Maksudnya? Kita tururtin semua keinginan anak,” ungkapnya.

Baca juga  Barza Terpilih Jadi Ketua Muhammadiyah Sawahan, Sah!

Nah, sementara orang tua harus membiasakan memberi contoh baik. Sholat di depan anak. Berdoa, bermunajat di depan anak. Sehingga, kata Bunda Yanti, anak bisa meniru. “Kemudian orang tua perlu mengajak ke mushola, masjid, diajak ngaji,” tutur Bunda Yanti yang juga Ketua Yayasan Nurani Mandiri Indonesia.

Bunda Yanti mewanti-wanti agar orang tua jangan membentak anak di usia ini. Sebab, katanya, satu juta sel saraf otak anak akan terputus. “Apalagi dipukul. Ini akan mengurangi kecerdasannya,” tegas dia

Kemudian 7 tahun kedua, sampai 14 tahun,  jadikan anak seperti ‘budak”. Maksudnya budak, yakni anak harus di didik bisa diperintah.  Anak diajari mengerjakan pekerjaan di rumah. Jangan sampai tidak disuruh apapun. “Bisa disuruh ngepel nyuci, nyapu. Perempuan atau laki tidak dibedakan,” sambungnya.

Baca juga  Wali Kota Surabaya Fokus Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat

Kemudian anak harus diperintah wajib sholat lima waktu. Tidak boleh ada dispensasi. Ini untuk membiasakan anak. Perubahan perilaku itu akan berubah baik ketika 99 kali dilakukan secara konsisten oleh anak. “Ketika sholat itu sudah menjadi kebutuhan, nanti akan luar biasa hasilnya. Begitu juga dengan puasa. Maka anak akan cerdas spiritualnya bahwa hidup ini karena Allah. Sehingga anak bisa sukses dunia akhirat. Bisa mengendalikan kedisplinan, kemandirian,” urainya.

Bahkan, saran Bunda Yanti, orang tua perlu membuat ceklist, tabel sholat, hafalan doa untuk anak. Jadi orang tua dibiasakan mengecek anak melakukan kebaikan. “Bunda harus tegas. Tidak boleh longgar. Caranya? Terus didampingi,” tegasnya.

Yang terakhir yakni anak  usia 14-21 tahun. Menurut Bunda Yanti, jadikan anak sebagai teman. Teman ngobrol, curhat. Jangan terlalu mengatur atau malah digurui. Tujuannya, agar anak tidak malah berontak. Sebab di usia ini, anak sudah baligh, remaja. “Kalau dikeras maka anak jadi nekat. Selain itu, orang tua perlu belajar apa yang disukai anak. Ketika anak curhat tentang persoalannya, maka orang tua bisa ikut menanggapinya,” tandasnya. Bagus

Baca juga  Pesta Siaga Perdana SD Al-Irsyad Surabaya Kunjungi KBS

Leave a Reply

Your email address will not be published.

News Feed