Ning Ita Wali Kota Mojokerto saat menyerahkan bantuan hibah untuk renovasi pembangunan musholla Waqaf Sabilun Najah, Kemasan Gang I, Kelurahan Blooto, Kota Mojokerto.
Dalam kesempatan itu Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari juga mengajak warga untuk memilah sampah. Selain menciptakan lingkungan bersih, hal itu juga membantu mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA.
Pesan tersebut kali ini disampaikan saat Safari Ramadan Shubuh di Musholla Waqaf Sabilun Najah, Kemasan Gang I, Kelurahan Blooto, Prajurit Kulon.
“Untuk sampah non organik, bisa disetor ke bank sampah yang ada di lingkungan setiap RW. Ini nanti bisa untuk bayar pajak, ada program Bapak Samerto,” ujarnya
Bapak Samerto adalah singkatan dari Bayar Pajak Pakai Sampah di Kota Mojokerto. Uang hasil sampah yang disetor ke bank sampah, nantinya bisa digunakan untuk membayar pajak PBB. Selain itu, warga juga berkesempatan mendapat hadiah undian umroh setiap tahunnya.
Sementara untuk sampah organik, warga dapat memanfaatkannya untuk mendukung program Gempa Genting (Segenggam Sampah Gawe Stunting), salah satu upaya Pemkot mengatasi stunting.
Sampah oragnik yang dimiliki warga bisa untuk budidaya maggot. Larva BSF tersebut nantinya dapat digunakan untuk pakan ikan-ikan yang dibudidayakan secara berkelompok oleh warga. Hasil panen ikan ini nantinya disalurkan untuk balita stunting.
“Jadi sampah panjennengan tetap bermanfaat. Tidak sekadar menumpuk, berakhir di TPA,” ungkap wali kota yang akrab disapa Ning Ita ini.
Sebagaimana diketahui, wali kota tengah gencar mengajak warga menjaga kebersihan lingkungan. Mengingat hal itu menjadi salah satu faktor terciptanya kenyamanan lingkungan demi menunjang Kota Mojokerto sebagai Kota Wisata Sejarah dan Budaya.
Selain menyapa warga, Ning Ita juga menyerahkan dana hibah sebesar Rp 75 juta untuk mendukung renovasi pembangunan musholla tersebut.ym
