SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya menggelar outbound yang melibatkan siswa baru dan panti asuhan pada Kamis (20/7). Kegiatan outbound ini digelar di Kebun Binatang Surabaya dengan mengusung konsep day 3 outbound. Mulai dari kreatif, kesadaran beribadah, jujur, disiplin, kerjasama dan empati. Kegiatan outbound dalam fortasi 2023 ini merupakan kegiatan di luar ruangan yang menggunakan metode experiential Learning (belajar dari pengalaman) bermedia permainan. Dengan berbagai permainan yang akan dimainkan semua peserta akan belajar memahami karakter antar individu dalam kondisi apapun.
Selain itu pada outbound kali ini Smamda mengajak anak panti asuhan yang ikut bergabung dalam setiap kelompok. Sehingga keseruan permainan ini tidak hanya untuk peserta fortasi tapi juga sebagai bentuk charity untuk membangun empati sesuai goals fortasi. Setelah melakukan outbound setiap kelompok akan memberikan bingkisan berupa alat tulis dan sembako yang akan dibagikan kepada anak panti dan petugas kebersihan yang ada disekitar area outbond.
“Di akhir kegiatan ada charity. Jadi tiap kelompok membagikan bingkisan alat tulis ke anak panti dan membagikan sembako ke 20 petugas KBS,” tutur Darwis Okta Effendi selaku Asisten Wakasek Kesiswaan, saat diwawancarai majalahnurani.com.
Dalam kegiatan outbound kali ini ada beberapa permainan. Seperti save the princess (pos berang-berang). Dimana panitia telah menyediakan Kawat berbentuk tabung tanpa atap dengan sisi yang memiliki rongga. Yang didalamnya diisikan 2 bola, bola kecil diposisi bawah dan bola besar di posisi atas. Kemudian panitia telah menyiapkan 15×2 sumpit. Peserta didik diminta untuk mengeluarkan 2 bola tersebut menggunakan sumpit yang telah diberikan melalui rongga rongga kawat secara bersamaan. Para pemain akan mengambil masing masing 2 sumpit, dan harus mengeluarkan bola tersebut dari jaring jaring.
Selanjutnya game sini ke sana (pos pelikan). Yang mana panitia telah menyediakan bola besar untuk masing masing regu, peserta didik harus memindahkan bola tersebut dari titik awal hingga titik akhir yang sudah di siapkan oleh panitia. Game ini membentuk kreatifitas dan kemampuan berpikir siswa, karena diminta memindahkan bola dengan cara dan strategi yang mereka susun sendiri. Bola tersebut harus dipindahkan tanpa memiliki kontak fisik dengan peserta. Peserta tidak diberikan perantara apapun untuk memindahkan bola tersebut.
“Ada permainan finding nemo, kemudian guess and do it! (implementasi games attitude)dan game ke-IPMan, dan terakhir game Hizbul Wathon,” terang Zaydan Abyan, panitia outboubd Smamda. (Ra, foto-foto: Bagus).