Ribuan Guru alquran dari Taman Pendidikan Alquran (TPA) se Jawa Timur menghadiri kegiatan silaturrahmi dan wisata religi di Masjid Raya Islamic Center, jl Dukuh Kupang no 122-124 Surabaya, Ahad (30/7/2023).
Mereka adalah guru TPA yang bernaung di bawah binaan LPPTKA (Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Taman Kanak-kanak Alquran) salah satu lembaga dari 6 lembaga dakwah DPD Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Jawa Timur.
Muhammad Muhajir bersama 150 guru TPA di Surabaya juga hadir dalam. Kegiatan tersebut. Muhammad Muhajir atau yang akrab disapa Moha ini memberikan ucapan selamat dan doa keberkahan kepada semua yang terlibat, panitia maupun peserta dari berbagai penjuru kabupaten/kota se-Jawa Timur.
Mereka menghadiri acara bertajuk “Silaturahmi dan Wisata Religi” guru Al-Qur’an se-Jawa Timur yang diselenggarakan oleh lembaga tersebut.
Tercatat di data panitia, peserta yang hadir sebanyak 1.461 orang, belum termasuk yang langsung hadir tanpa mendaftar terlebih dahulu dari kota Surabaya.

Pada kesempatan itu Kabupaten/ kota dengan peserta guru terbanyak yang hadir adalah dari kabupaten Blitar dengan 181 orang, disusul dari kota Blitar sebanyak 151 orang dan dari kota Surabaya sendiri yang tercatat sebanyak 138 orang.
Ribuan guru Al-Qur’an tersebut hadir sekaligus untuk mengikuti sosialisasi kegiatan akbar 3 tahunan organisasi dakwah BKPRMI yakni FASI (Festival Anak Shaleh Indonesia) XII yang rencananya akan digelar tahun 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Akhmad Jazuli, Asisten III bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur dalam sambutannya menyampaikan, para peserta yang hadir merupakan orang-orang yang mulia karena mengajarkan alquran kepada santri-santrinya.
“Ustadz-ustdzah, Anda semua adalah orang-orang yang mulia, sebaik-baiknya manusia karena hari ini belajar Alquran dan nanti mengajarkan kepada santrinya,” ujarnya.
Ahmad Jazuli yang mewakili Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang berhalangan hadir menitipkan agar para ustadz-ustdzah mengajak para santrinya untuk mondok di pesantren.
“Titip-titip untuk santrinya anjurkan mereka untuk mondok agar setelah belajar membaca mereka belajar tafsirnya di pesantren, setelah dari pesantren silahkan mereka jadi apapun,” Tambahnya.
Tujuannya kelak para santri itu akan banyak mendominasi sebagai pejabat di pemerintahan.
“Agar nanti alumni pondok pesantren mendominasi di pemerintahan,” pungkasnya. Ym