Menyambut Kemerdekaan RI yang ke-78, SMP Al Falah Surabaya dikunjungi pejuang veteran pada Jumat (11/8). Siswa pun antusias menyimak sejarah yang dikisahkan kembali oleh para veteran. Ngadimin, veteran asal Wonokromo, Surabaya, secara singkat mengisahkan perjuangan ketika melawan sekutu. “Saat itu harus merdeka meski nyawa taruhannya,” ungkapnya berseri.
Kontan seluruh siswa yang menyimak tertegun. Mereka bisa membayangkan bagaimana aksi heroik para pejuang kala itu dalam merebut kemerdekaan.
“Akung, apakah tentara kita ditakuti saat itu,” tanya Ahmad, salah satu siswa SMP Al Falah. “Saat itu kita sama sekali tidak takut. Kita bersatu demi kemerdekaan. Semua semangat melawan penjajah. Enggak ada yang takut mati. Itulah akhirnya kita ditakuti penjajah,” sahut Ngadimin.
Menurutnya, dari sejarah itu, ada nilai perjuangan yang bisa diterapkan anak-anak saat ini. Pertama, semangat. Kemudian bersatu dan belajar. “Saya dulu bisa bahasa Rusia, Jerman dan Inggris,” ungkap seorang Veteran lainnya. Untuk itu diharapkan siswa SMP Al Falah bisa meneladani semangat para perjuang demi Bangsa Indonesia. “Anak-anak, sekarang ini berjuangnya bukan angkat senjata, tapi belajar. Harus bersatu. Beda pendapat hal biasa. Yang penting merdeka demi Indonesia,” pesannya.
Kepala SMP Al Falah Ustaz Darmanto berharap, dengan adanya veteran mengajar, maka siswa bisa belajar sejarah. Lebih itu siswa juga bisa merasakan bahwa perjuangan selama kemerdekaan dibutuhkan semangat luar biasa. “Kita berharap anak-anak setelah mendengar cerita sejarah dari akung-akung veteran ini, mereka tambah semangat, tambah giat belajar,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Angga Sesar selaku Dinas Sosial Kota Surabaya mengaku, veteran mengajar merupakan bentuk apresiasi Pemkot Surabaya kepada para pejuang kemerdekaan. “Jadi tiap bulan Pemkot Surabaya memberikan bantuan uang kepada para veteran ini. Kegiatannya dalam bentuk veteran mengajar. Para veteran bercerita sejarah perjuangan dalam melawan penjajah. Pesannya, menanamkan nasionalis cinta Tanah Air ke siswa,” ucapnya.
Angga menjelaskan, setiap bulan para veteran yang ada di Surabaya ini berkeliling mengajar di sekolah sekolah. Saat ini tercatat ada 1.059 veteran yang mengajar di Kota Surabaya. “Kalau veteran mengajar di Wonokromo ini ada 42 orang,” tukasnya. (Ra/Lin)