Promosi Budaya Indonesia, Unesa Gelar International Cultural Festival 2023

Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar International Cultural Festival (ICF) 2023 pada Sabtu (2/9) di Halaman Rektorat Kampus Unesa Lidah, Surabaya. Parade budaya ini diikuti mahasiswa dari berbagai negara. Mulai dari tampilan parade busana adat, tarian, musik tradisional serta lagu adat. Nampak kala itu mahasiswa program pertukaran pelajar asal Uganda dengan bangga menunjukkan busana adat. Di ICF 2023 juga berjajar booth yang menyajikan makanan khas Indonesia.

Wakil Rektor Unesa, Prof Siti Nur Azizah mengaku, ICF memberikan pesan bahwa  keragamanan menjadi sebuah harmoni. Sehingga dengan event ini persahabatan mahasiswa, hubungan antar negara makin erat. “Jadi hubungannya sangat inklusif bisa membawa persahabatan antar negara,” ungkapnya.

Baca juga  Keseruan Siswa SD Muhammadiyah 24 Surabaya Belajar Digital Marketing saat Milad ke-47

Di dunia pendidikan, kata Prof Nur Azizah, ICF  bisa menjadi ajang internasional. Diawali di tahun 2023, Unesa bisa mempromosikan budaya Indonesia di student exchange. Kemudian juga dari program summer camp. “Sehingga kita bisa memelajari budaya satu dengan yang lain. Baik itu tradisi, seni, musiknya, bahkan kulinernya,” sambungnya.

Selain itu, ICF bisa menjadi satu event yang bisa menampilkan keberagaman budaya global yang nantinya diikuti banyak begara. Seperti kala itu, ada mahasiswa Yaman, Cina, Korea, Arab, Uganda, India dari berbagai program pertukaran pelajar Unesa. Prof Nur Azizah menegaskan, tentunya ini menjadi komitmen Unesa untuk mendukung integrasi pelajar internasional.

Baca juga  Kabar Gembira! Mendikdasmen Sebut 1.476.964 Guru ASN Akan Terima Tunjangan

“Kami ingin mereka yang study di Unesa merasa betah. Tak hanya di Unesa, tapi di Surabaya dan Indonesia. Termasuk ICF juga memperkuat kantor urusan internasional kita,” urainya.

LiMintia, mahasiswa asal Korea yang studi di Unesa mengaku sangat senang mengikuti ICF. Bahkan, sore itu dia mengenakan busana adat kebaya dan jarik. “Saya cantik memakai kebaya. Nyaman dan enggak panas. Beda dengan busana saya asli Korea yang berlapis dan panas,” ungkapnya tertawa.

Dia ingin event seperti ini terus digelar. Pasalnya, dari ICF mahasiswa asing bisa belajar banyak beragam budaya Indonesia. “Ini pengalaman berharga bagi saya,” tandas dia. (Ra, foto-foto: Bagus)

Baca juga  UMK Hari Pertama, 4 Carek UNAIR Singgung Program Strategis dari Quantum Hingga Entrepreneurial University

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *