Total 2.088 mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengikuti Wisuda ke-107 Jenjang Ahli Madya, Sarjana, Magister dan Doktor di Graha Unesa pada Senin (18/9). Wisuda mengusung tema ‘Inovatif, Solutif, dan Kolaboratif untuk Indonesia Maju Harmoni’. Rektor Unesa, Prof Nurhasan yakin lulusannya memiliki bekal keilmuan dan kompetensi yang mumpuni, sehingga siap memasuki kampus kehidupan maupun dunia usaha dan industri (dudi). “Seiring semakin kuat dan berkualitasnya MBKM di tiap fakultas dan prodi, lulusan kami siap memasuki dunia kerja dan industri. Untuk para lulusan, selamat menempuh babak baru, buat perubahan, lahirkan inovasi dan berikan kontribusi terbaik untuk masyarakat dan negara,” ucapnya.
Pria yang akrab disapa Cak Hasan menambahkan, ada yang spesial dalam gelaran wisuda kali ini. Yang mana mahasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Desa juga ikut merayakan kelulusannya. Ini merupakan wisuda dan lulusan perdana program RPL Desa atas kerja sama Kemendes PDTT, Unesa dan Pemkab Bojonegoro.
Program RPL Desa, lanjut Cak Hasan, diikuti para perangkat dan penggerak desa se-Kabupaten Bojonegoro. Tujuannya untuk meningkatkan kualifikasi dan kualitas SDM desa sebagai lokomotif transformasi menuju desa yang maju dan mandiri. “Peserta RPL ini luar biasa komitmennya dan bisa lulus tepat waktu, 2 tahun. Mereka yang ikut ini paling tidak harus punya pengalaman kerja minimal 5 tahun di desanya dan harus memenuhi syarat lainnya. Ini program khusus, tetapi gelarnya sama dengan reguler,” kata Cak Hasan.
Kepala Pusat RPL, Awang Dharmawan, merinci, lulusan perdana RPL Desa sebanyak 585 orang. Kemudian 8 orang lainnya akan ikut wisuda pada periode berikutnya. Pihaknya menargetkan, 591 mahasiswa RPL wisuda tahun ini. Melanjutkan RPL Bojonegoro, tambah Awang, saat ini sudah berjalan RPL dengan Pemkot Surabaya yang diikuti sebanyak 490 mahasiswa dari kalangan pejabat perangkat daerah; seperti kepala bidang, kepala seksi, staf, dan guru-guru PAUD. Ada yang kuliah sarjana dan rata-rata kuliah magister. “Ada kabid, kasi, dan lain-lain serta sekitar 200 guru PAUD kita sudah menerima dan sudah berjalan. Mereka yang S-1 targetnya selesai 4 semester dan yang magister selesai 2 semester. Program ini kami rancang dengan konsep project base learning,” bebernya.
Selain itu, Unesa juga menjalankan RPL dengan Pemkab Magetan yang diikuti 128 mahasiswa dari kalangan pejabat atau para staff selingkung OPD Magetan. Dia percaya, RPL Magetan menjadi sinergi yang bagus dan berkelanjutan, karena melalui banyak proses dan konsep excellent yang disinergikan dengan kebutuhan birokrasi setempat. “Kabupaten lain juga siap bersinergi untuk RPL seperti Madiun, Nganjuk dan Gresik hingga Wakatobi. Pemkabnya sudah ada pembicaraan terkait kesiapan implementasi RPL sesuai kebutuhan daerahnya masing-masing. Semangat kami fokus ke peningkatan mutu SDM daerah dan desa,” tutup Awang.
Wiwin Indrayani, wisudawati RPL mengaku bersyukur sekaligus bangga. Perempuan yang merupakan kades Bubulan Bojonegoro itu kuliah di prodi Manajemen program RPL. Prodi tersebut sesuai dengan kebutuhannya untuk meningkatkan tata kelola desa yang lebih bermutu. “Saya mendapat banyak ilmu selama menjadi mahasiswa di Unesa, khususnya bagaimana pengelolaan desa yang ideal dan terkait konsep serta strategi pembangunan desa menuju masyarakat desa yang sejahtera dan mandiri. Saya meraskan manfaatnya. Semoga RPL di Unesa tidak berhenti dan bisa dilanjutkan ke depannya,” ucap Wiwin usai wisuda. (Ra/Bagus, foto: Bagus)