Universitas Airlangga (UNAIR) terus menunjukkan kiprahnya sebagai perguruan tinggi kelas dunia. Hal itu terbukti dari peran UNAIR dalam menjalin kerja sama internasional. Kali ini, UNAIR menggelar The 6th ASEAN+3 Rector’s Conference, pada Rabu-Kamis (20-21/9). Rector’s Conference menjadi platform berdiskusi dengan tema The Role of University Collaboration within ASEAN+3 Framework on Innovation and Industry Acceleration Ecosystem. Gelaran itu merupakan bagian dari kerja sama internasional dengan ASEAN University Network (AUN).
Tahun ini, AUN menetapkan UNAIR sebagai tuan rumah acara konferensi rektor tersebut. Rektor UNAIR, Prof Dr Mohammad Nasih, SE, MT, Ak, mengucapkan terima kasih pada AUN Secretariat. Lantaran telah mempercayai UNAIR sebagai tuan rumah Rector’s Conference kali ini. “Tentu saja kami berterima kasih sebanyak-banyaknya. Kami mengapresiasi AUN Secretariat karena telah mempercayai UNAIR sebagai tuan rumah acara ini,” ucap Prof Nasih.
Sejumlah pimpinan perguruan tinggi di Asia turut hadir dalam acara itu. Misalnya saja dari Xiamen University, Okayama University, Royal University of Law and Economics, Universiti Brunei Darussalam, dan lain sebagainya. Selain itu, hadir pula pimpinan AUN, Dr Choltis Dhirathiti. Momentum Perkuat Kolaborasi Rector’s Conference ini setidaknya memiliki dua tujuan khusus. Pertama yaitu untuk meningkatkan kolaborasi antar institusi.
Kedua, momentum ini menjadi ajang berdiskusi terkait isu-isu global. Misalnya saja masalah transisi energi dan perkembangan teknologi di masa depan. Prof Nasih dalam sambutannya menuturkan bahwa kolaborasi antarinstitusi penting untuk dilakukan. Kolaborasi dapat meningkatkan kapasitas masing-masing institusi dalam berbagai bidang. Khususnya pada bidang penelitian, teknologi, serta inovasi dan pemasarannya.
Sementara itu, bagi UNAIR sendiri, kolaborasi merupakan puncak dari strategi internasionalisasi universitas yang nyata. “Forum ini juga menjadi kesempatan bagi kita semua untuk menguatkan kolaborasi. Kolaborasi ini dapat meningkatkan kapasitas kita semua di bidang penelitian, adopsi teknologi pada pengembangan, serta inovasi dan komersialisasinya secara luas,” ujarnya.
Melalui konsorsium ini, kata Prof Nasih, harapannya pihak-pihak yang terlibat dapat menjalin kerja sama dalam mengatasi isu global. Hal itu utamanya melalui peningkatan kualitas pendidikan di masing-masing perguruan tinggi. “Melalui konsorsium ini, bersama-sama semoga kita bisa mengatasi isu-isu tersebut melalui peningkatan kualitas pendidikan,” harapnya. (Ra/Bagus)