Warga Jawa Timur antusias menyambut Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Jawa 2023 yang bakal digelar mulai 29 September hingga 1 Oktober mendatang. Seperti halnya Rini, warga Sidoarjo, mengaku antusias mengikuti sosialisasi Fesyar yang digelar Bank Indonesia Jatim.
Pagi itu, Ahad (24/9) di area Car Free Day (CFD) Taman Bungkul Surabaya, Rini dan suaminya ikut senam bersama ratusan warga lainnya dalam rangkaian sosialisasi Fesyar. Dia juga memakai kaos Fesyar Jawa 2023. “Alhamdulillah senang. Habis senam. Lihat tarian Madura juga. Fesyar ini kan tiap tahun digelar. Insya Allah pas weekend saya pasti kunjung ke Mal PTC,” ungkapnya yang bakal hadir di Fesyar.
Beda lagi dengan, Fatma. Warga asal Mojokerto ini mengikuti games Fesyar Lucky Wheel. Fatma senang karena saat itu dia mendapatkan botol tumbler. Ditanya soal Fesyar, Fatma mengaku akan hadir di kegiatan tersebut. Yang ditunggu yakni soal edukasi mengembangkan usaha serta belajar langsung ke pelaku usaha. “Ya, belajar langsung cara usaha. Kemudian kan banyak UMKM, pastinya jajan juga,” ungkapnya tersenyum.
Kepala KPw Bank Indonesia Jatim, Doddy Zulverdi terus berupaya mendorong perkembangan ekonomi syariah melalui perhelatan Fesyar Jawa 2023. Menurutnya ini merupakan potensi besar. Dimana umat muslim Indonesia juga terbanyak. “Sehingga tentu lebih mudah mendorong pemanfaatan keuangan syariah,” ucapnya kepada majalahnurani.com.
Meski Indonesia mayoritas umat Islam, kata Doddy, harus diakui bahwa literasi keuangan syariah belum meluas. Mulai pemahaman, pengetahuan mengenai apa itu ekonomi keuangan syariah, apa saja aktifitasnya. Kemudian bagaimana sistemnya berjalan, instrumen apa yang tersedia. “Oleh karena itu kita perlu dorong peningkatan edukasi. Jadi sasaran utama Fesyar, kita ingin mengedukasi masyarakat,” sambungnya.
Fesyar 2023 ini, imbuh Doddy, substansinya yaitu bagaimana menunjukkan ke masyarakat apa yang sudah dijalankan BI dengan program ekonomi keuangan syariah yakni mengenai pengembangan instrumen keuangan berbasis syariah. Diantaranya adanya insentif ke UMKM berbasis syariah. “Yang berbasis syariah ini kita tunjukkan. Baik disektor makanan dan minuman, fashion, handycraft. UMKM ini kita ambil yang terbaik di Pulau Jawa, makanya namanya Fesyar Jawa 2023,” tandas Doddy. (Ra/Bagus, foto: Bagus)