Emelie terlihat fokus. Perlahan tangannya memegang canting berisi tinta panas. Sangat hati-hati siswa asal Gymnasium an der WilmsstraBe, Germany School yang kini tercatat sebagai siswa inbound di SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya, ini. Dengan sabar, akhirnya Emelie berhasil membuat batik yang dipandu siswa Smamda. “I’m very excited,” ungkapnya usai mengikuti kegiatan membatik.

Ya, membatik ini dalam rangka memeringati hari batik nasional yang digelar Smamda Surabaya. Membatik diikuti siswa Smamda dan siswa asing inbound program Rotary Youth Exchange pada Senin (2/10) di Hall lantai 2 Gedung smamda A, Jalan Pucang Anom 91, Surabaya. Sebagai sekolah yang mempunyai kearifan Lokal batik, Smamda rutin menggelar kegiatan membatik. Mengusung tema Exploring Batik as Indonesian Culture heritage Smamda mengajak beberapa siswa asing untuk belajar membatik.
Selain bertujuan untuk mengenalkan batik sebagai warisan budaya Indonesia, juga untuk memberikan mereka pengalaman berharga terkait cara membatik, tekniknya dan alat yang dipakai. Hasil membatiknya bisa berupa lukisan, kaos atau tas goodie bag batik yang nanti bisa dibawa pulang ke negaranya sebagai kenang-kenangan.
Kepala Smamda Astajab, S Pd, MM menyampaikan bahwa kegiatan membatik rutin dilakukan setiap tahun. Bahkan sudah masuk juga dalam pembelajaran Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). “Smamda juga selalu menjadi tempat belajar siswa atau mahasiswa asing membatik, misalnya saat kami menerima tamu siswa asing program student exchange,” terang Astajab.
“Ini sudah menjadi program kami, kami juga ingin berperan serta dalam melestarikan salah satu warisan budaya,” sambungnya.

Astajab menambahkan, Smamda juga memiliki produk tas goodie bag batik bertemakan Muhammadiyah dan Surabaya heritage yang bergambar gedung Smamda, gedung Surabaya bersejarah, KH. Mas Mansur dll, yang dijadikan souvenir untuk tamu istimewa. Selain perwakilan siswa Smamda, siswa asing yang mengikuti kegiatan membatik diantaranya adalah siswa siswi yang bersekolah di Smamda yaitu siswa berasal dari Filipina, Malaysia, 2 siswa dari Finlandia dan German program Rotary Youth Exchange.
Kemudian ditambah lagi 5 siswa asing Program Rotary Youth Exchange yang bersekolah di SMA Negeri 5 Surabaya 3 siswa, 1 siswa SMA Trimurti,1 siswa dari SMA Santa Maria. Siswa inbound Rotary Youth Exchange ini akan bersekolah di Smamda selama 1 tahun. Mereka ingin belajar di Smamda tentang bahasa dan Budaya Indonesia. (Ra/Bagus, foto: Bagus)
