Sasar Siswa Sekolah, BI Jatim Gencar Kampanye Peduli Uang Koin

Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur (BI Jatim) gencar mengkampanyekan peduli uang koin ke siswa sekolah. Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Jatim Doddy Zulverdi mengaku, program kampanye peduli uang koin diharapkan agar siswa, masyarakat luas bisa memanfaatkan atau menabungkan uang koinnya ke bank. Dijelaskan, saat ini uang koin yang dicetak BI, begitu keluar kadang tidak diketahui perputarannya.  Kalau keluar, meski tidak kembali ke bank, tapi ada perputaran, menurut Doddy itu masih bagus.

“Tapi yang terjadi setelah kita cek termasuk ke pedagang, perusahaan atau toko-toko ritel mereka justru kesulitan (mencari uang koin untuk kembalian ke pembeli). Sehingga ada toko tidak memberi kembaliannya dan mengganti dengan lainnya. Uang kembalian konsumen pakai permen atau harganya di up supaya harganya full. Sehingga tidak perlu pakai pengembalian yang terlalu banyak. Nah ini kan merugikan konsumen,” papar Doddy saat Bincang Bareng Media (BBM) Kamis (5/10) di lantai 4 Gedung BI Jatim, Surabaya.

Baca juga  Mendikdasmen Sebut Persiapan SPMB 2025 Hampir 100 Persen

Maka itu, lanjut Doddy, BI mendorong supaya uang koin itu bisa dimanfaatkan, disetor atau ditabung ke bank. Salah satu caranya yakni kampanye peduli uang koin yang menyasar ke siswa sekolah. “Jadi kita mendorong orang tuanya juga untuk  memanfaatkan, mengumpulkan uangnya. Termasuk kalau enggak dipakai di tabung saja ke bank,” jelasnya.

Deputi Kepala Perwakilan BI Jatim Bandoe Widiarto menambahkan, target kampanye peduli uang koin yakni masyarakat kembali bisa menggunakan uang logam sebagai transaksi pembayaran. “Nah kita mulai memang dari anak-anak dulu. Dengan harapan supaya anak-anak terutama anak-anak SD, SMP itu mengajak ibu-ibunya bapak-bapaknya. Kalau punya uang koin yang di celengan itu bisa disetorkan, ditabung ke bank lewat sekolah,” imbuhnya.

Baca juga  Mendikdasmen Sebut Persiapan SPMB 2025 Hampir 100 Persen

Bandoe berharap, dengan semakin banyaknya uang rupiah logam yang disetor ke BI, maka BI tidak perlu lagi mencetak uang logam. Tapi bisa mereset lagi uang logam itu kepada masyarakat. Sekolah-sekolah, kata Bandoe, sekarang sudah mulai bergerak dengan program peduli uang koin. Gurunya pun juga sudah ditraining soal peduli uang koin.  “Tata caranya sudah kita sampaikan ke sekolah-sekolah. Kita juga bekerja sama dengan Kemendikbud dan perbankan,” tegasnya. (Ra/Bagus, foto: Bagus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *