Universitas Airlangga (UNAIR) terus menambah jumlah guru besar. Besok, Rabu (18/10) akan dikukuhkan tujuh guru besar baru. Mereka berasal dari Fakultas Kedokteran (FK) sebanyak empat orang. Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) satu orang, Fakultas Vokasi (FV) satu orang, dan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) satu orang.
Saat gelar konferensi pers Selasa (17/10), Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak mengaku, guru besar ini akan menambah kontribusi UNAIR terhadap masyarakat. “Kami ingin kontribusi UNAIR pada bangsa dan negara serta kemanusiaan, juga komunitas bisa meningkat lagi,” ujarnya di lantai 4 Gedung Rektorat UNAIR Kampus C Surabaya.
Tujuh guru besar ini adalah Prof Dr Prastiya Indra Gunawan dr SpA(K), Prof Dr dr Achmad Chusnu Romdhoni SpTHTBKL SubspOnk(K) FICS, Prof Dra Heny Arwati MSc PhD, Prof Dr dr Rosy Setiawati SpRad(K) CCD, Prof Dr Tika Widiastuti SE MSi, Prof Dian Yulie Reindrawati SSos MM PhD CHE, dan Prof Dr Edy Jauhari Drs MHum. Diantara ketujuh guru besar tersebut, Prof Dian merupakan guru besar pertama FV. “Kali ini ada guru besar FV pertama. Jadi jangan khawatir teman-teman Vokasi, meskipun latar belakang pendidikan Vokasi tapi bisa jadi guru besar,” tutur Rektor UNAIR.
Menurut Prof Nasih, jumlah guru besar UNAIR yang telah resmi mengikuti pengukuhan sebanyak 69 orang. Jumlah ini serasi dengan usia UNAIR yang mencapai 69 tahun pada tahun ini. “Sampai dengan saat ini ada 69 guru besar yang kami kukuhkan, sesuai dengan 69 tahun usia UNAIR pada tahun ini,” papar Prof Nasih. Selain itu, tercatat jumlah publikasi jurnal ilmiah UNAIR pada jurnal bereputasi mencapai angka 2300 . Prof Nasih berharap jumlah ini akan semakin bertambah. “Peningkatan kita harapkan terus ada. Dengan banyaknya publikasi maka proses untuk menjadi guru besar akan lebih mudah,” tegasnya. (Ra/Bagus)