Uniknya The Body Shop Pakuwon, Sulap Puntung Rokok Jadi Perabotan

Seiring dengan meningkatnya kesadaran global tentang keberlanjutan, The Body Shop® Indonesia menghadirkan terobosan dalam dunia ritel melalui pembukaan “Change-making Beauty Store” di Pakuwon Supermall, Surabaya pada Sabtu (4/11). Menggandeng kesuksesan gerai-gerai sebelumnya di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta, gerai baru ini menjadi simbol komitmen The Body Shop® terhadap lingkungan dan inovasi dalam industri ritel kecantikan.

Change-making Beauty Store menciptakan standar baru dalam desain ramah lingkungan. Semua aspek dari toko ini, mulai dari struktur bangunan, peralatan, hingga produk yang ditawarkan, dirancang dengan prinsip keberlanjutan. “Change-making Beauty Store bukan sekedar toko, tetapi sebuah pengalaman. Pelanggan diundang untuk merasakan bagaimana prinsip-prinsip reuse, recycle, dan upcycle diterapkan dalam setiap detail toko,” ujar Sulastri, GM of Operations The Body Shop® Indonesia.

Di dalam gerai ini terdapat “Act Corner”, sebuah sudut spesial yang memberikan informasi mendalam tentang program-program aktivisme yang dijalankan oleh The Body Shop®, termasuk kampanye “Bring Back Our Bottle” yang telah berjalan sejak tahun 2008. Hingga saat ini, inisiatif tersebut telah berhasil mengumpulkan lebih dari 11 juta kemasan yang dikembalikan oleh konsumen. “Act Corner adalah refleksi dari dedikasi kami kepada lingkungan dan masyarakat. Kami ingin memberikan pengetahuan kepada pelanggan tentang bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam misi keberlanjutan,” tambah Sulastri.

Mengubah Limbah Menjadi Perabotan

Gerai ini juga memanfaatkan limbah, seperti palet produk, puntung rokok, dan kemasan kosong, The Body Shop® memastikan bahwa bahan-bahan ini mendapatkan kehidupan baru yang bermanfaat, sekaligus mengurangi dampak lingkungan. Dalam pembuatan gerai ini, The Body Shop® Indonesia memanfaatkan berbagai jenis limbah. Diantaranya 440 potong papan dari palet produk yang diolah menjadi elemen langit-langit artistik. Kemudian 11,626 puntung rokok bekas yang diubah menjadi pot tanaman terracotta yang unik. Ada 60 kilogram kemasan kosong yang dikembalikan pelanggan melalui program Bring Back Our Bottles diolah menjadi dekorasi Mural. Serta 56 kilogram kemasan kosong yang dikembalikan pelanggan melalui program Bring Back Our Bottles diolah menjadi Sofa.

Gerai ini juga menggunakan EkoPly Upcycled Plastic dan FSC Plywood untuk keseluruhan area make-up. Dengan desain yang lebih sustainable dan futureproof, inovasi ini berhasil menghemat 48,4 ton penggunaan plastik dalam pembentukan area make-up.

Salah satu highlight gerai ini adalah mural karya Djayanti yang bertajuk “Suro Boyo”. Menggambarkan keberanian arek Suroboyo yang berapi-api untuk menjadi agen perubahan – pasukan go green dengan langkah sederhana yaitu refill (ur) bottle. Gerakan refill bottle akan mengurangi sampah yang berdampak semakin baik untuk kehidupan manusia, tanah, air dan udara, semua happy! Selain pesan yang kuat, proses pembuatan mural ini juga mencerminkan prinsip keberlanjutan. Menggunakan sekitar 60 kg plastik yang berasal dari kemasan kosong The Body Shop® yang dikembalikan oleh pelanggan melalui program “Bring Back Our Bottles”, serta sampah plastik dari laut, yang diolah menjadi pigmen dan bahan untuk mural. Setiap bagian dari mural ini adalah bukti nyata dari komitmen The Body Shop® dalam mendorong inisiatif daur ulang dan keberlanjutan.

The Body Shop® Indonesia tidak bekerja sendiri. Dalam misi berkelanjutan ini, mereka berkolaborasi dengan Parongpong Raw Lab, Conture Concrete Lab, dan eCollabo8. Semua mitra ini memiliki dedikasi untuk mengolah limbah menjadi produk dengan nilai fungsional dan estetika. “Change-making Beauty Store adalah hasil dari kerjasama, dedikasi, dan visi bersama untuk dunia yang lebih baik. Kami berharap gerai ini akan menginspirasi banyak orang untuk memilih kehidupan dan beauty brand yang lebih berkelanjutan,” tutup Sulastri. (Ra/Bagus, foto: Bagus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *