Yabhysa Surabaya Kolaborasi dengan Stakeholder Cegah TBC

Yabhysa Kota Surabaya gencar mencegah  tingginya kasus penyakit tuberculosis (TBC). Seperti pada hari ini, Selasa (12/12) Yabhysa menggelar konferensi pers berjudul Pernyataan Bersama Upaya Kolaborasi Penanggulangan Tuberkulosis di lantai 6 ruang Kanjuruhan Hotel MovenPick Surabaya. Hadir kala itu Dinas Kesehatan Surabaya, Komisi B DPRD Kota Surabaya, Kominfo Kota Surabaya, perwakilan RS Soewandhi Kota Surabaya dan Kopi TB Kota Surabaya.

Ketua Yabhysa Surabaya, Siti Maslamah SPd, mengakui bahwa penderita TBC di Surabaya paling banyak. “Kota Surabaya peringkat pertama di Jawa Timur dengan penderita TBC terbanyak,” tuturnya.

Oleh sebab itu, Yabhysa berupaya untuk mencegah dan mengobati. Salah satu caranya yakni memberdayakan semua stakeholder. Dijelaskan, aktivitas Yabhysa Peduli TBC Cabang Surabaya adalah TOSS TB yakni Temukan TBC Obati Sampai Sembuh. Pihaknya mendorong masyarakat yang pertama T yaitu Temukan melalui investigasi kontak. Kedua, kegiatan penyuluhan kepada masyarakat Kota Surabaya di 31 kecamatan.

Baca juga  Pertahankan Akreditasi Unggul, Prodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners Unusa Rintis Kelas Internasional

Pencegahan TBC bisa dilakukan dengan PHBS yakni Pola Hidup Bersih dan Sehat di lingkungan sekitar rumah. Satu, sinar matahari harus bisa masuk ke dalam rumah, sirkulasi udara di dalam rumah harus lancar, untuk bayi harus diimunisasi BCG pada usia dua bulan.

“Pencegahan untuk keluarganya sendiri bila ada satu pasien di dalam rumah, maka penularan untuk keluarga yang lain itu bisa dicegah dengan mengkonsumsi Terapi Pencegahan TBC yang sekarang sudah diberikan secara gratis oleh pemerintah,” sambungnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Rosita Dwi Yuli memaparkan, estimasi penemuan kasus TBC tahun 2023 di Kota Surabaya adalah 11.863 kasus. Sementara untuk capaian per 1 Desember 2023 ada 10.566 pasien.
“Sebesar 89,06 persen dari estimasi,” ungkapnya.

Baca juga  Pertahankan Akreditasi Unggul, Prodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners Unusa Rintis Kelas Internasional

Rosita melanjutkan, Dinkes Kota Surabaya mengoptimalkan target estimasi penemuan terduga TBC melalui kegiatan skrining aktif secara masif, konsisten, dan terintegrasi.
“Estimasi suspek TBC di Kota Surabaya adalah sebanyak 60.804 pasien di tahun 2023, sedangkan capaian Dinkes Kota Surabaya adalah sebesar 81.903 pasien atau 127,85 persen,” urainya. (Ra/Bagus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *