SD Muhammadiyah 16 Gelar Cross Culture Eksotisme Indonesia Timur

Pagi itu suasana Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Barata, Surabaya, sungguh meriah. Ratusan siswa mengenakan beragam pakaian adat dari Indonesia Timur. Uniknya, siswa ini juga mengenalkan kebudayaan, makanan, alat tradisional serta corak tempat tinggalnya.

Kepala Sekolah Kreatif SDM 16 Ustaz  Suyono menuturkan, kemeriahan itu merupakan kegiatan Cross Culture yang kelima dengan tema Eksotisme Timur Indonesia. “Tujuannya sebagai pengembangan siswa  dan penunjang intrakulikuler siswa,” ungkap Suyono, Senin (18/12).

Di kegiatan Cross Culture, siswa mendapat materi di kelas maupun teori dan praktik langsung di sekolah. Dimana pihak sekolah menghadirkan suasana Indonesia Timur di halaman sekolah. Sebenarnya, Cross Culture yang digelar banyak dari berbagai wilayah di Indonesia. Namun Ustaz Suyono mengaku, untuk tahun ini sekolah memutuskan mengusung suasana  Indonesia Timur. “Tahun sebelumnya sudah dari Kalimantan, Jawa, Sumatra, sampai luar negeri seperti Qatar,” imbuhnya.

Baca juga  Tumbuhkan Kepedulian Murid saat Ramadan, KBTK Al Falah Surabaya Gelar Baksos

Menurut Ustaz Suyono, dengan digelarnya Cross Culture, maka siswa bisa belajar langsung apa adat istiadat di Indonesia Timur. Mulai dari pakaian adatnya, senjata tradisional dan makanan tradisional. “Nah, itu bisa dilihat langsung oleh anak anak,” sambungnya.

Lebih itu, tegas Ustaz Suyono, kegiatan seperti ini untuk meningkatkan rasa nasionalisme, persatuan dan kesatuan. Dimana Indonesia ini majemuk. Banyak perbedaannya. Suku, bahasa, budaya, agama. “Sehingga ini perlu diketahui anak anak untuk bekal di masa mendatang,” harap Ustaz Suyono.

Ghania, siswa kelas 5, mengaku sangat antusias ikut kegiatan Cross Culture. Saat itu dia perform dengan busana adat Papua. “Nari adat Papua. Kan saya jadi duta Papua,” ucapnya.

Baca juga  SMAYDAS Slow Living, Ramadhan Harus Dinikmati setiap Prosesnya

Ghania mengaku belajar banyak dari kegiatan Cross Culture. Selain itu, dia mengenal Papua juga dari berbagai sumber. Misalnya saja seperti hobinya ke museum Mpu Tantular.

“Papua itu pulau yang kaya. Belajar adat kebudayaan dari Museum Mpu Tantular. Belajar corak rumah adat, bahasa, pakaian dan senjatanya,” ceritanya. (Ra/Bagus, foto: Bagus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *