Bahagianya Wasit Liga 3 Jatim ini, Motor Beat yang Hilang Diganti NMax oleh Menejemen PSMP

Kebahagiaan dirasakan Gunawan (30) wasit liga 3 PSSI Jawa Timur asal Bojonegoro. Motornya yang hilang kini mendapat gantinya dari menejemen PS Mojokerto Putra (PSMP).

Gunawan kehilangan motor Honda Beat miliknya di parkiran Hotel Graha Surya Syariah, Jalan Gajah Mada, Desa Randubango, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto pada, Selasa (5/12/2023).
Kala itu Gunawan ditunjuk PSSI Jatim untuk menjadi salah satu pengadil di lapangan dalam babak penyisihan liga 3 PSSI Jatim di Stadion Gajahmada, Mojosari Mojokerto. Sejauh ini motornya belum ada tanda-tanda ditemukan.
Namun kini Gunawan bersyukur mendapat motor pengganti dari menejemen PSMP Mojokerto. bahkan motor penggantinya adalah Yamaha NMax.
“Alhamduillah sangat bersyukur. Terima kasih banyak kepada menejemen PSMP. Pemberian motor ini bisa bermanfaat bagi saya, sekali lagi terima kasih banyak dari Menejemen PSMP sudah membantu saya untuk mengganti motor,” ujarnya penuh kebahagiaan, Selasa (30/1/20240.

Baca juga  Gus Barra Bakal Prioritaskan Sektor Kesehatan, Pendidikan dan Infrastruktur di 100 Hari Kerja

Gunawan yang juga berprofesi sebagai seorang guru di Bojonegoro tersebut mengaku motor pengganti tersebut sangat membantu dirinya dalam melakukan aktifitas sehari-hari.

“Bisa menambah semangat, ya dari adanya pergantian ini yang jelas menjadi mobilitas saya untuk semakin baik dalam meminpin pertandingan, karena saya kalau tugas bisa menggunakannya. Ke manapun nanti diberikan tugas oleh asprov dan untuk memudahkan saya dalam bekerja juga,” imbuhnya.


Sementara itu presiden Klub PSMP Mojokerto, Rajaa Siahaan mengatakan, tujuannya mengganti motor wasit yang hilang tidak lain adalah untuk meringankan beban gunawan supaya sepeda motor yang hilang dapat tergantikan dan bisa beraktifitas kembali sebagai wasit serta sebagai guru di Bojonegoro.
“Tentu kehilangan sepeda motor ini bukan tanggungjawab kami, tetapi kami secara moral merasa bertanggung jawab, jangan sampai karena kehilangan motor ini nama Mojokerto atau persepakbolaan di Mojokerto dapat tercoreng,” terangnya.
Sebagai orang yang berkecimpung dalam sepak bola nasional, Raja Siahaan juga merasa perlu membantu para wasit sehingga impian para wasit untuk menjadi pengadil lapangan yang berkredibilitas tidak putus.
“Kenapa kami baru sekarang (mengganti motor), karena mencegah conflict of interest. Saya mengganti sepeda motor ini setelah PSMP hanya sampai di 16 besar. Sehingga penggantian sepeda motor ini tidak dapat disalah artikan kita punya kepentingan lain,” pungkasnya. (*)

Baca juga  Pemkot Mojokerto Bagikan Bansos bagi Disabilitas yang Tidak Tercover PKH

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *