Cerita Afra Lulusan Unair, Buka Klinik Gigi untuk Anak Kurang Mampu

Perayaan Wisuda Periode 241 Universitas Airlangga (Unair) di Airlangga Convention Center (ACC) Surabaya pada Ahad (3/3) berlangsung khidmat dan haru. Total 1.069 lulusan yang diwisuda. Kebahagiaan ini juga dirasakan Safinka Afra Natasya. Anak pertama pasangan Hasan Cholis dan Nymas Findy, ini mengaku terharu lantaran bisa lulus tepat waktu dari Fakultas Kedokteran Gigi.

“Alhamdulillah, bersyukur banget akhirnya diwisuda,” ungkap perempuan kelahiran 13 Februari 2002 itu.

Afra, sapaan akrabnya, setelah lulus ini ingin membuka klinik dokter gigi. Terlebih dalam pengembangan teknologinya. Yang bikin terenyuh, Afra ingin mendedikasikan ilmunya untuk kemajuan teknologi kesehatan gigi dan membantu anak-anak tak mampu. Dia berharap agar Indonesia memiliki teknologi canggih lebih maju dan berkembang. “Karena saya ingin membangun dan membantu masyarakat kurang mampu. Seperti kesehatan gigi anak-anak Indonesia,” sambungnya.

Baca juga  Ahli Bioteknologi Unair Ungkap Potensi Ikan Teri Sangat Baik untuk Perkembangan Janin

Dibalik tekad Afra ini, rupanya dia selalu teringat pesan kedua orang tuanya. Yang mengatakan bahwa selalu menjalankan amanah dan berusaha membantu masyarakat. Jadilah manusia yang bermanfaat untuk kehidupan. “Nantinya klinik ini untuk membantu anak kurang mampu. Agar dapat amal jariyah untuk bekal akhirat,” terangnya.

Bahkan Afra pun siap ditempatkan di pelosok daerah terpencil Indonesia untuk mewujudkan kesehatan gigi agar anak Indonesia selalu tersenyum ceria. “Saya siap bersedia sepenuh hati ditempatkan dimana saja ketika dibutuhkan Bangsa Indonesia,” tegasnya.

Sementara sang ayah, Hasan Cholis bahagia anaknya diwisuda. Hasan yang juga Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya Bidang Ekonomi Bisnis, ini berharap Afra bermanfaat untuk bangsa, negara dan agama.

Baca juga  Gen Z Rentan Alami Gangguan Mental? Ini Penyebabnya

“Alhamdulillah, tentu saya berharap Afra jadi anak yang bermanfaat. Dan ilmunya menjadi amal jariyahnya kelak,” getar bibir Hasan.

Diakui Hasan bahwa Afra awalnya ada ketakutan ketika pertama kuliah. Misalnya saja takut melihat darah. “Dia sering curhat ke kami kalau belajar sampai malam dan sering tidak pulang. Sempat mau mundur karena biayanya mahal,” kenang Hasan.

Rektor Unair Prof  M Nasih juga berpesan agar Afra selalu menjunjung tinggi nilai-nilai HEBAT (Humble, Excellent, Brave, Agile, dan Transcendence). Yakni, jujur, suka menolong dan rendah hati; berkemampuan yang baik di bidangnya masing-masing; berani, berinisiatif, dan mengambil risiko; beradaptasi; serta berjiwa ke-Tuhan-an.

“Nilai-nilai yang Unair harus menjadi pegangan utama, (bagi wisudawan) dalam mengarungi perjalanan setelah wisuda sampai pada akhir masa,” ujarnya.

Baca juga  UNESA Tuan Rumah Forum Rektor, Perkuat Kolaborasi PTN untuk SDM Unggul

Prof Nasih sangat percaya bahwa dengan nilai-nilai yang baik akan membawa para lulusan Unair meraih kesuksesan. Dan, tentu selama empat tahun itulah, para Ksatria Airlangga telah mendapatkan bekal yang sangat cukup untuk dapat bertumbuh dan meraih segala impiannya.

“Berbekal kejujuran, saling membantu, kerendahan hati, keunggulan yang dimiliki, ketangkasan, kelincahan, dan ketakwaan, Anda tidak hanya sukses di dunia, tapi juga di hadapan Tuhan,” tegasnya. (Ra/Bagus, foto: Bagus)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

News Feed