Puluhan Jemaah Umrah Gagal Berangkat, Kantor Travel Tutup

Puluhan calon jemaah umrah dari biro travel umrah PT Vireessa Berkah Mandiri (VBM) gagal berangkat umrah.

Semula pemberangkatan jemaah umrah sebanyak satu bus itu dijadwalkan 5 April 2025. Namun hingga hari ini, Kamis (10/4/2025) mereka belum ada tanda-tanda akan diberangkatkan.

Calon jemaah umrah sekitar 35-45 orang itu semakin resah ketika datang ke kantor travel tersebut, namun ternyata kantor tersebut tutup.

Dugaan penipuan umrah ini kemudian dilaporkan oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) Aliansi Pengusaha Haramain Seluruh Indonesia (Asphirasi) Muhammad Fadhli Abdurrahman ke Kasubdit Pengawasan Hai dan Umrah Kemenag RI.

“Kalau dilihat dari flyer, sebenarnya harga umrah sudah masuk akal, umrah plus Turki, berangkat 5 April, harga Rp 39 juta, hotelnya juga hotel jauh itu, kemungkinan ini faktor internal, karena ini travel besar, kantornya ada, saya tahu VBM ini berizin, kemungkinan ini karena faktor internal,” ujarnya kepada majalahnurani.com, Kamis (10/4/2025).

Abdurrahman menjelaskan, kasus penipuan umrah hingga gagal berangkat itu ada dua faktor, internal dan eksternal.

Baca juga  Kisah Pemulung di Semarang Bisa Naik Haji, Sehari Nabung Seribu

Faktor internal adalah memang travel tersebut niat menipu, uangnya dipakai untuk jalan-jalan, untuk mudik, bagi-bagi THR, atau sekedar jalan-jalan, flexing.

“Jadi itu faktor internal, memang orangnya bermasalah. Karena memang umrah ini memang tanpa modal, sekarang orang berlomba-lomba buka travel umrah dan haji karena pembayaran di awal. Jika iman owner travel tidak kuat maka uang pembayaran jemaah yang sudah disetorkan akan dipakai di luar kepentingan umrah.

Faktor kedua adalah eksternal. ini banyak kemungkinan karena dinamika umrah sangat dinamis sekali. Perubahan kebijakan maupun harga itu sangat dinamis, perubahan bukan perhari tapi bisa per jam. Misalkan harga hotel, di bulan syawal ini hotel penuh karena dibuka sampai 15 syawal untuk persiapan haji.

“Sehingga disinilah menimbulkan kerugian dan kerugian itu menimbulkan kegagalan jemaah berangkat,” jelas Abdurrahman.

Ditambahkannya, ada juga kondisi lain yang membuat jemaah gagal berangkat. Misalnya travel ini tidak niat menipu, tetapi justru dia kena tipu oleh vendor. Ketika travel ini tidak punya save money yang baik, maka ketika ditipu vendor mereka tidak bisa back up.

Baca juga  Lomba Tahfiz Haji Expo 2025 Kian Diminati, Ortu Peserta: Sekalian Daftar Umroh

“Di lapangan banyak travel instan, ini hanya bermodal pintar jadi sales marketing saja. Ketika ada masalah, mereka tidak bisa back up,” jelasnya lagi.

Kembali soal PT Vireessa berkah Mandiri yang gagal memberangkatkan jemaahnya, ia menilai ini karena faktor internal travel tersebut.

Ia menilai mungkin menejemen keuangan travel kurang baik, atau mungkin owner suka flexing, jalan-jalan. Tapi untuk menentukan internal dan eksternal butuh penyelidikan lebih lanjut.

“Ini yang melaporkan baru 1 bis, dan berdatangan (ke kantor VBM) mulai setelah lebaran sampai sekarang di kantornya, dan kantornya tutup, sekitar 35-45 jemaah,” urainya.

Abdurrahman awalnya mengetahui dugaan penipuan itu dari grup khusus. Kemudian ia melakukan koordinasi dengan Kasubdit pengawasan umrah dan haji Kemenag RI, Affan Rangkuti.

“Sedang di-tabayaun (oleh Kemenag) karena ini jadwal kebarangkatan 5 April, jadi kejadiannya 5 hari yang lalu, jadi masih dalam penyelidikan, karena owner juga tidak jawab WA (WatshApp),” urainya.

Baca juga  30 Jemaah Haji Indonesia Visa Ziarah Tidak Bisa Masuk Makkah

Masih kata Abdurrahman, para korban belum melapor ke pihak berwenang.

“Korbannya itu di wa, belum (melapor), makanya melewati saya, karena jarang ada yang punya akses ke Kasubdit,” tegasnya.

Abdurrahman berpesan kepada calon jemaah umrah lainnya untuk selektif lagi memilih travel umrah. Jangan hanya melihat izin usaha dan ada kantornya saja, tapi bisa melihat track record dari travel tersebut.

“Jadi nggak sekedar berizin, ada kantornya, sekarang kan semua zaman digital, kita kroscek sosmednya, baik instagram, tiktok, itu aktif tidak?, kalau sosmed tidak aktif dan followernya sedikit bisa dipastikan travel ini bermasalah,” pungkasnya.

Dari penelusuran majalahnurani.com, PT Vireessa Berkah Mandiri ini berlokasi di Bekasi. Redaksi mencoba konfirmasi menghubungi nomor HP pimpinannya, namun tidak ada respon. Telpon tidak dijawab dan pesan WA tidak dibalas. (Ym)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *