Tubuhnya yang renta, tidak mengurangi semangat Siti Maimunah (89 tahun) untuk dapat menunaikan kewajiban rukun Islam yang kelima yakni melaksanakan ibadah haji ke Baitullah.
Terlahir pada Desember 1935, Siti Maimunah adalah jemaah tertua dari Bali. Wanita asal Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng ini tergabung dengan
kelompok terbang (kloter) 71. Ia tiba di asrama haji pada Kamis (22/5). didampingi anak tertuanya, Mariyati (57 tahun).
Karena keterbatasan dalam berkomunikasi, Siti Maimunah dibantu anaknya dalam wawancara.
Mariyati menceritakan sejatinya selama ini kondisi ibunya sehat-sehat saja.
“Alhamdulillah meskipun usianya hampir 90 tahun, ibu saya sehat-sehat, tidak ada sakit diabetes, darah tinggi atau sejenisnya. Hanya saja 5 bulan lalu, mungkin karena faktor usia ya, ibu terkena serangan jantung sehingga kondisinya tidak sesehat dulu,” tuturnya.
Lebih lanjut Mariyati menceritakan, meskipun berusia 80-an, ibunda masih aktif bertani di kebun cengkih.
“Ibu baru berhenti karena terkena sakit jantung 5 bulan lalu. Sebelumnya masih aktif di kebun, sempat mengikuti manasik haji setelah diumumkan berangkat tahun ini. Setelah sakit, ibunda lebih banyak pemulihan di rumah,” jelasnya.
Ia menceritakan jika ibu dan dirinya dapat mendaftar haji dari menabung hasil bertani cengkih.
“Ibu adalah petani cengkih. Alhamdulillah setiap panen, ibu sedikit demi sedikit menyisihkan uang untuk ditabung. Pada tahun 2019 kami bisa mendaftar haji,” kenangnya.
Dari hasil panen itu juga, Siti menyisihkan uangnya untuk ditabung untuk membayar biaya pelunasan haji.
Menurut Mariyati, sang ibunda sebenarnya telah berkeinginan sejak lama untuk berhaji.
” Tetapi kami belum mampu. Ibu ini anaknya banyak. Kami ini 9 bersaudara. Bapak sudah meninggal 27 tahun lalu. Baru 6 tahun lalu ibu dan saya dapat mendaftar,” terangnya.
Wanita yang sehari-hari sebagai ibu rumah tangga ini sangat bersyukur karena adanya layanan kuota prioritas lansia dan juga kuota pendampingan lansia, ibunda dapat berangkat lebih cepat dari masa tunggu seharusnya.
Mariyati berharap ibunda dapat mengikuti rangkaian ibadah dengan lancar.
“Tadi awal masuk asrama haji, ibu sempat dibawa ke poliklinik karena tekanan darahnya sedikit menurun. Alhamdulillah sudah stabil. Semoga kami diberikan kesehatan, kemudahan dan kelancaran dalam melaksanakan rangakaian ibadah haji di Tanah Suci,” harapnya.
Siti Maimunah dan Mariyati dijadwalkan terbang ke Tanah Suci pada Jumat (23/5) pukul 00.20 WIB dengan maskapai Saudi Airlines nomor penerbanganSV 5471. (Bg)