Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Haikal Hasan alias Babe Haikal memproyeksikan nilai ekspor produk halal Indonesia dapat menembus US$13,8 miliar atau setara Rp225,66 triliun (asumsi kurs Rp16.352 per dolar AS) pada 2025.
Proyeksi ini mencerminkan optimisme terhadap pertumbuhan sektor halal yang kian menunjukkan eksistensi di pasar global.
Babe Haikal menyebut geliat industri halal nasional semakin diperhitungkan di kancah dunia, terutama setelah isu halal mendapat sorotan dalam forum-forum internasional seperti ASEAN Summit.
Menurutnya, Indonesia kini berada dalam posisi strategis sebagai kiblat industri halal dunia. Ia menilai dukungan kebijakan dan potensi pasar menjadi pendorong utama peningkatan ekspor ke berbagai negara.
“Di tahun 2024 dan prediksi 2025 nanti kita akan menembus sampai UD$13,8 miliar. Itu prediksi. Namun dengan eksistensi halal yang semakin hari semakin berkibar, dengan nilai halal kita yang semakin hari semakin meninggi,” ujar Haikal dalam konferensi pers di Gedung BPJPH, Jakarta Timur, Rabu (18/6).
“Presiden Prabowo Subianto kemarin di ASEAN Summit bicara soal halal, eh ternyata disambut oleh presiden-presiden ASEAN lain juga bicara soal halal. Dan mau enggak mau, suka enggak suka, kiblat halal itu adalah kita,” imbuhnya.
Sebagai contoh, ia menyoroti keberhasilan merek lokal Sour Sally yang setelah memperoleh sertifikasi halal, langsung menarik minat investor dari Arab Saudi, Kuwait, hingga Filipina.
Produk tersebut, menurutnya, bahkan membuka puluhan gerai waralaba di luar negeri dalam waktu singkat. Hal ini disebutnya sebagai bukti nyata daya saing produk halal Indonesia di pasar global. (Bg)