Indonesia kembali menyalurkan bantuan pangan untuk Jalur Gaza Palestina senilai US$12 juta atau setara Rp200,4 miliar (asumsi kurs Rp16.703 per dolar AS) melalui Badan Pangan Dunia (World Food Programme/WFP).
Sesuai dengan kesepakatan bersama Pemerintah Palestina, komitmen bantuan pangan dari Indonesia disampaikan melalui WFP.
Langkah ini ditempuh mengingat situasi keamanan yang memburuk dan organisasi penyalur bantuan yang minim.
“Keputusan bersama pemerintah Palestina dan Indonesia untuk menyampaikan bantuan Indonesia melalui Badan Pangan Dunia dilakukan untuk memastikan agar bantuan pangan dapat disalurkan dengan cepat dan tepat sasaran,” ujar Menteri Luar Negeri Sugiono dikutip Sabtu (27/9).
Dia lalu berujar, “Ini merupakan pilihan terbaik mempertimbangkan sulitnya akses bantuan untuk masuk ke Gaza. Sementara kebutuhan pangan di Gaza sudah sangat mendesak.”
Lebih lanjut, Sugiono menekankan penyaluran bantuan pangan melalui WFP juga untuk memastikan warga Gaza bisa menerima makanan siap konsumsi yang sehat dan berkualitas.
Pengiriman bahan pangan ke Palestina saat ini menghadapi tantangan dalam pengiriman hingga keterbatasan gudang penyimpanan yang memadai. Di saat yang sama, warga Gaza juga menghadapi kelaparan, ketersediaan bahan bakar dan air bersih.
Bantuan itu merupakan langkah Indonesia merespons situasi kerawanan pangan di Gaza. Ini juga merupakan implementasi komitmen bantuan 10 ribu ton beras seperti yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam pidato Sidang Majelis Umum PBB Selasa lalu.
“Komitmen Indonesia untuk memberikan bantuan kepada Palestina tidak pernah surut. Upaya Pemerintah RI memberikan bantuan kepada Palestina telah dan akan terus dilakukan melalui berbagai mekanisme dan saluran yang tersedia” ucap Sugiono.
Indonesia selama ini mendukung penuh Palestina dan kerap mengarusutamakan konflik di negara ini di forum-forum internasional. (Bg)






