Direktur Bina Haji Kemenag Khoirizi H Dasir mengaku bahwa jamaah haji memang perlu terus menerus diedukasi soal bawaan air zam zam.
BATAS MAKSIMAL
Dia tak menampik bahwa saat kembali ke kampung halaman, para jamaah haji membawa buah tangan yang dibagikan kepada sanak saudara dan kerabat terdekatnya, salah satunya air zamzam.
Tapi jamaah juga kadang lupa bahwa ada batasan maksimal yang ditentukan oleh pihak penerbangan.
“Kita sudah sosialisasikan saat manasik dan ketika di Arab,” ungkapnya kepada majalahnurani.com Kamis (30/8/2018).
Yang harus dipahami jamaah, ketentuan ini adalah ketentuan otoritas bandara dan penerbangan. Sementara PPHI hanya menindaklanjuti.
MENJAGA KESELAMATAN
Menurut dia, alasan ini diterapkan demi kelancaran jamaah haji dalam proses persiapan keberangkatan agar tidak terlalu lama, serta menjaga keselamatan penerbangan yang akan ditempuh dalam waktu 8-9 jam.
Dijelaskan Khoirizi, pemerintah tidak pernah membatasi jamaah untuk membawa air zam-zam maupun buah tangan. Akan tetapi, tidak dibawa bersamaan saat pulang.
“Selain berat maksimal 32 kg untuk tas koper dan berat tas tenteng 7 kg, sisanya bisa dikargo, caranya begitu,” tegasnya.
Jika jamaah melanggar aturan tersebut, pemerintah sepenuhnya menyerahkan ke pihak maskapai penerbangan. 01/Bagus