Bagi Anda calon jamaah haji sebaiknya Anda menyimpan baik-baik kartu kesehatan jamaah haji (KKJH) yang warna oranye. KKJH ini ukurannya sebesar buku paspor.
PRAKTIS
Dalam rilis berita, Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusup Singka mengatakan, KKJH memiliki tiga fungsi sekaligus dalam mengawal kesehatan.
Dia memastikan KKJH praktis dan aman digunakan jamaah. Nah di dalam satu kartu kesehatan jamaah haji ini ada tiga fungsi berbeda.
“Pertama memiliki barcode dan QR code. Sehingga ketika di-scan atau difoto oleh petugas kesehatan akan diketahui seluruh catatan kesehatan jamaah haji. Nanti jamaah tinggal menunjukkan nya kepada petugas,” ujarnya.
Di dalam KKJH itu, lanjut Eka, memuat tentang status kesehatan jamaah tersebut.
Kedua KKJH itu ada tandanya bahwa jamaah sudah divaksin. Ketika di Saudi, jamaah perlu menunjukkan KKJH yang sejak awal dikalungkan di leher, kepada petugas. Kemudian petugas mengeceknya melalui KKJH tersebut.
JAMAAH RISTI
Selanjutnya fungsi yang ketiga di KKJH adalah ada penanda risti dan tidak risti. Tanda jamaah risti warnanya oranye dan tanda jamaah tidak risti warnanya putih.
“Oranye ini menandakan bahwa yang bersangkutan memiliki resiko tinggi artinya yang bersangkutan ini punya penyakit di dalamnya. Kala yang sehat maka dia akan putih saja begini,” terangnya.
Menurut Eka, KKJH sangat hemat biaya dan efektif mengetahui tentang riwayat kesehatan jamaah. Dengan adanya KKJH ini negara tidak perlu lagi mengadakan gelang dan buku kesehatan jamaah haji (BKJH).
Untuk membuat KKJH ini Kemenkes hanya butuh kertas saja, dengan sistem komputerisasi haji terpadu (siskohatkes) bidang kesehatan yang terintegrasi dengan siskohat Kementerian Agama.
“Ini yang menjadi salah satu komitmen dari Kementerian Kesehatan supaya bisa seluruh jamaah haji memeriksakan kesehatannya secara patuh masuk ke dalam siskohatkes,” tandas dia. 01/Bagus