Targetkan Suntik Vaksin 173 Juta Penduduk, Achmad Yurianto: Memunculkan Herd Imunity

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Achmad Yurianto mengaku pihaknya kini fokus menargetkan vaksinasi atau penyuntikan vaksin virus corona (Covid-19) kepada 173 juta penduduk.

KEKEBALAN

Dengan 70 persen populasi tervaksinasi, Kemenkes berharap bisa memunculkan kekebalan kelompok atau herd immunity.

“Diharapkan dengan 70 persen (penduduk) bisa divaksin akan memunculkan herd immunity, di mana yang lainnya tidak perlu kita beri vaksin. Nah, ini yang menjadi hal-hal yang terus kita kaji,” kata Yuri secara virtual, Jumat (18/9/2020).

Yuri mengatakan herd immunity merupakan salah satu cara sah dalam menangani pandemi atau wabah penyakit yang menular seperti Covid-19 saat ini.

Dijelaskannya, Herd immunity adalah kondisi saat sebagian besar orang dalam suatu kelompok memiliki kekebalan terhadap penyakit infeksi tertentu sehingga semakin sedikit orang yang tertular penyakit tersebut. Cara mendapat kekebalan bisa dilakukan dengan vaksinasi.

Baca juga  Bismillah….Iran Mulai Serang Israel!

Opsi lain melakukan herd immunity adalah dengan mengandalkan orang-orang yang telah lebih dulu sembuh dari Covid-19. Dalam kasus ini, herd immunity bisa terwujud saat semakin banyak orang terinfeksi yang telah sembuh sehingga mendapat kekebalan.

“Ada yang kita sebut herd immunity atau kekebalan kelompok, dan itu tidak mengharuskan 100 persen divaksin,” ujar Yuri.

SKALA PRIORITAS

Yuri menyebut Kemenkes telah meletakkan skala prioritas penerima vaksin Covid-19 yang diprediksi bakal diproduksi mulai 2021 mendatang. Salah satu yang menjadi prioritas utama adalah tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan, tanpa terkecuali.

Kemudian, prioritas vaksin juga akan diberikan kepada mereka yang mempunyai risiko tinggi penularan, seperti kelompok pekerja usia 18-59 tahun, lansia dengan usia lebih dari 65 tahun, hingga masyarakat yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

Baca juga  Menag Terbitkan SE agar Penyuluh dan Penghulu Dukung 4 Program Pemerintah

“Karena ini mandatory, maka semua tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi untuk menyuntik, baik itu adalah tenaga pegawai pemerintah, TNI/Polri, swasta, dan lain-lain harus melakukan itu,” katanya.

Selain itu, vaksin juga akan diberikan kepada penduduk yang berusia di bawah delapan tahun. Namun, Yuri mengaku masih belum bisa memastikan dengan valid terkait vaksinasi.

Pihaknya saat ini masih menunggu perkembangan dan hasil dari uji klinis vaksin fase ketiga yang merupakan hasil kerja sama dengan perusahaan asal China, Sinovac.

Yuri menambahkan daya tahan tubuh atau imunitas penduduk yang telah diberi vaksin hanya akan bertahan maksimal dua tahun saja.

“Secara teori berbagai ahli mengatakan vaksinasi Covid-19 memberikan kekebalan antara 6 sampai dengan 24 bulan, kira-kira sebanyak itu,” tegasnya. Bagus

Leave a Reply

Your email address will not be published.

News Feed