Mojokerto Diguyur Hujan Semalaman, Dusun Gembongan Mojosari Banjir, 15 Hektar Sawah Terendam

Hujan dengan intensitas tinggi yang melanda Kabupaten Mojokerto Sabtu (26/2) malam mengakibatkan beberapa desa banjir. Salah satunya desa Jotangan Kecamatan Mojosari Mojokerto. dusun Gembongan yang berada di desa tersebut pada Ahad (27/2) masih tergenang banjir setinggi 50 hingga 100 cm.

Muhammad Irfak Kepala desa Jotangan Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto mengatakan, banjir di dusun Gembongan disebabkan air kiriman dari Mojokerto bagian selatan setelah diguyur hujan hampir semalamam. Akibatnya seluruh jalan di dusun tersebut tergenang air.

“Ada sekitar 360 rumah yang halamannya tergenang air, kalau air yang sampai masuk rumah sekitar 50 rumah. Ketinggian air di dalam rumah sekitar 10-30 cm, dampak kerusakan lain kandang ayam, dan kandang bebek, banyak ternak yang ikut terbawa arus, Air mulai masuk sekitar pukul 02.00 dinihari, sekitar 15 hektar sawah khusus di Jotangan terendam, terancam busung,” ujarnya kepada majalahnurani.dom, ahad (27/2) pagi.

Baca juga  Menag Terbitkan SE agar Penyuluh dan Penghulu Dukung 4 Program Pemerintah
Kepala Desa Jotangan, Muhammad Irfak

Dikatakannya lebih lanjut, banjir di dusun Gembongan rutin melanda setiap musim hujan yang disebabkan kiriman air dari aliran sungai Sumber Wonodadi Kutorejo. Air tersebut mengalir ke dusun Gembongan. Biasanya banjir terjadi antara musim hujan di bulan pertama hingga bulan ke empat. Banjir kali Ini merupakan banjir yang ketiga di tahun 2022.

Pada Ahad pagi, sudah ada perhatian dari Camat Mojosari dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang meninjau langsung ke lokasi banjir. Irfak menyebut, dulu sekitar tahun 2000 hingga 2005 sebelum ada pompa air, jika Dusun Gembongan banjir maka warga ada yang mengungsi ke balai desa. Untuk banjir kali ini tidak ada warga yang mengungsi.

Baca juga  PBNU: Serangan Iran ke Israel Bentuk Kemarahan Dunia

“Sudah ada perhatian dari pak camat tadi pagi ke sini, dari BPBD sudah ke lokasi. Sekarang sedang membersihkan sungai Sadar dan menghidupnkan pompa penyedot air. Alhamdulillah Dari BPBD memberi pompa itu, kami berterima kasih kepada Bupati pemberian pompa itu tadi,” terang Irfak.

Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Mojokerto, Joko Supangkat memgatakan, hujan terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Mojokerto terjadi sesuai prakiraan cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Sidoarjo dan pantauan Simona BPBD Kabupaten Mojokerto. hujan yang terjadi Sabtu (26/2) menyebabkan beberapa wilayah di Kabupaten Mojokerto banjir, yakni sejumlah desa di Kecamatan Kutorejo, Pungging, Mojosari dan Mojoanyar.

Banjir menggenangi beberapa rumah di Dusun Gembongan

“Kemarin (Sabtu, red), di seluruh wilayah Kabupaten Mojokerto turun hujan dengan intensitas ringan, sedang dan lebar disertai angin kencang. Beberapa desa di sejumlah kecamatan terendam,” ungkapnya.

Baca juga  Indonesia Darurat Judi Online, Tahun 2023 Perputaran Uang Rp 327 Triliun

Tim BPBD Kabupaten Mojokerto juga melakukan assesment dan pemantauan di lokasi terdampak banjir genangan. Namun hingga Minggu pagi, banjir masih tersisa di Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari.

“Masih ada di Dusun Gembongan, Deaa Jotangan dengan ketinggian sekitar 20 cm samai 30 cm di jalan dan areal persawahan. Beberapa wilayah sudah surut karena sudah diupayakan disedot dengan mesin pompa air untuk dibuang ke Kali Sadar,” jelasnya. Ym

Leave a Reply

Your email address will not be published.

News Feed