Bismillah…
Saudaraku, pernahkan kita bayangkan bahwa suatu saat nanti kita akan berdiam di suatu tempat sendirian tanpa ada yang menemani. Kondisi seperti pasti kita alami. Dan semua orang pasti akan mengalami. Tidak perlu diragukan. Semua akan terpisah. Jangankan teman, anak, istri, bahkan orang tua, pasti akan terpisah dengan kita. Tapi sayang, banyak orang yang melupakan bahwa suatu saat kita akan dalam kesendirian tanpa ada yang mendampingi.
SEMUA BERPISAH
Pada saat tiba waktunya, semua yang bersama kita selama bertahun tahun akan berpisah dengan kita. Sebagaimana diingatkan Rasulullah dalam sebuah hadis:
يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلاَثَةٌ ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ ، يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ ، فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ ، وَيَبْقَى عَمَلُهُ
“Yang mengikuti mayit sampai ke kubur ada tiga, dua akan kembali dan satu tetap bersamanya di kubur. Yang mengikutinya adalah keluarga, harta dan amalnya. Yang kembali adalah keluarga dan hartanya. Sedangkan yang tetap bersamanya di kubur adalah amalnya.” (HR. Bukhari, Muslim)
Dalam hadis di atas disampaikan oleh Rasulullah bahwa ada tiga yang mengantar jenazah sampai pemakaman.
Pertama adalah keluarganya, yaitu anak dan kerabatnya, begitu pula sahabat dan kenalannya. Secinta apapun anak, istri, suami atau kerabat kita, mereka pasti bepisah dengan kita dan akan pulang kembali rumah dan tidak ada yang bersedia menemani kita di alam barzah.
Kedua adalah hartanya, seperti mobil, motor yang mengiringi dan mengantar jenazah ke pemakaman. Sebanyak dan semahal apapun mobil yang mengantar kita ke pemakaman, pasti akan berpisah dan kembali ke rumah dan menjadi milik hak waris. Ketiga adalah amalannya, yaitu amal baik atau buruk yang pernah kita lakukan. Keluarga dan harta tadi akan berpisah. Yang tersisa hanyalah amalnya yang menemani kita di kubur.
Jenazah akan diikuti oleh keluarga, harta dan amalnya. Itu adalah standart umum. Bisa jadi ada jenazah yang hanya diikuti oleh amalnya saja, tanpa membawa harta dan keluarga ketika diantar ke kuburan.
Disebutkan dalam hadits Al-Bara’ bin ‘Azib yang panjang tentang pertanyaan di alam kubur. Ada ketika itu datang seseorang yang berwajah tampan dan berpakaian bagus, baunya pun wangi. Ia adalah wujud dari amalan shalih seorang hamba. Sedangkan orang kafir didatangi oleh orang yang berwajah jelek. Itu adalah wujud dari amalan jeleknya. (HR. Ahmad)
DITEMANI ALQURAN
Saudaraku, tan abadi kita yang akan selalu mendampingi kita pada saat meninggal bukan sahabat, istri atau anak tetapi amal ibadah kita. Meski ada yang mendapat teman buruk dan berupa siksa, tapi ada pula jenazah yang mendapat teman malaikat dan Alquran yang telah dibacanya semasa masih hidup.
Sebagaimana sabda Rasulullah:
مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ يَقُومُ بِهِ أَنَاءَ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ يُحِلُّ حَلَالَهُ وَيُحَرِّمُ حَرَامَهُ حَرَّمَ اللَّهُ لَحْمَهُ وَدَمَهُ عَلَى النَّارِ , وَجَعَلَهُ رَفِيقَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ حَتَّى إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ كَانَ الْقُرْآنُ لَهُ حُجَّةً (رواه الطبراني)
“Siapa yang membaca Al-Quran, dimana ia membacanya pada waktu shalat di tengah malam dan siang hari, ia menghalalkan halalnya dan mengharamkan haramnya, maka Allah haramkan daging dan darahnya terkena api neraka, dan akan menjadikannya teman pendamping para malaikat yang mulia dan baik, serta pada Hari Kiamat nanti Al-Quran akan menjadi hujjah (pembela) untuknya.” (HR. Thabrani)
Selain darah dan dagingnya diharamkan masuk neraka, ahli membaca Alquran juga mendapat keistimewan untuk dijaga malaikat selama di alam barzah yaitu alam penantian menunggu akhirat.
EMPAT AMALAN
Saudaraku, ada empat amalan yang dapat menerangi kuburan kita dan terhindar dari siksa kubur. Sebagaimana yang disebutkan oleh Abul-Laits dalam kitabnya Tanbihul Ghofilin. Beliau berkata, “Siapa yang ingin selamat dari siksa kubur maka harus menjaga empat dan meninggalkan empat.”
Adapun empat amalan yang harus dijaga adalah menjaga shalat lima waktu, memperbanyak sedekah, banyak membaca Al-Quran, dan memperbanyak bertasbih. Empat hal inilah yang dapat menerangi kubur dan meluaskannya.
Sedangkan, empat hal yang harus ditinggalkan yaitu: dusta, khianat, adu domba, menjaga kebersihan setelah kencing. Sebab Rasulullah bersabda, yang artinya, “Jika istinja’ (membersihkan kemaluan setelah buang air kecil atau besar), jangan sampai ada sisanya, harus bersih dan tuntas.”
Itulah amalan amalan yang diharapkan mampu menjadi pendamping selama di alam kubur. Semoga ini bisa menjadi ibrah atau pelajaran, agar kita semakin berhati dalam berakhlak di dunia dan lebih matang lagi dalam mempersiapkan kehidupan di alam barzah dan akhirat kelak. Semua yang kita miliki sekarang akan berpisah dengan kita, tinggal kita menunggu kapan saat itu akan tiba…
Semoga bermanfaat…
Renungan Pagi
Senin 27Juni 2022
nchnurani@gmail.com
Comment