Anggota Komisi II Fraksi PDIP Aria Bima meminta pemerintah untuk menjelaskan secara transparan alasan dibalik kebijakan efisiensi anggaran yang memotong sejumlah anggaran kementerian dan lembaga secara signifikan.
Aria mengatakan hingga kini belum mengetahui landasan pemerintah dalam mengambil kebijakan pemotongan anggaran demi efisiensi tersebut.
“Sampai hari ini saya belum paham tentunya adalah dasar dari efisiensi ini apakah penerimaan negara yang tidak tercapai,” kata Aria kepada media, Rabu (12/2).
“Dalam pengertian penerimaan pajak kemudian ada defisit anggaran yang 600 t untuk kita mencari pinjaman ini yang tentunya perlu lebih transparan,” sambungnya.
Adapun dalam rapat, Aria berharap para pegawai kementerian/lembaga tidak terlalu mengeluh imbas operasional kantor yang dikurangi akibat efisiensi.
“Saya lihat di Tiktok itu liftnya sekarang jam 4 sudah mati AC-nya sudah dimatiin saya kira panas-panas dikit gapapa lah rakyat yo panas-panasan kan gitu kan,” ujar dia.
Di sisi lain, Aria mengaku tak mempermasalahkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang melakukan efisiensi anggaran ini.
Ia menyinggung kondisi nasional dan global saat ini yang tengah mengalami ketidakpastian dan selalu mengalami perubahan.
“Daripada nambah hutang lagi ya efisiensi adalah cara yang efektif untuk mengelola dari sisi APBN,” ujar dia. (Bg)