PT KAI (Persero) mengklaim mengalami kerugian hingga Rp6,9 miliar imbas insiden terbakarnya tiga gerbong kereta api cadangan yang terparkir di jalur stabling Stasiun Tugu Yogyakarta, Rabu (12/3).
Kemunculan api yang disulut oleh seorang remaja difabel berinisial M (17) asal Jakarta itu setidaknya menghanguskan dua gerbong eksekutif dan satu unit lagi premium.
Deputy PT KAI Daop 6 Yogyakarta Nugroho Dwi Sasongko menguraikan, kebakaran kemarin menyebabkan kerusakan paling parah pada bagian interior, khususnya kursi.
“Kemudian di bordes, atap, itu kan juga ada rangka ringannya. Perkiraan kerugian sekitar Rp6,9 miliar,” kata Dwi di Mapolda DIY, Sleman, Sabtu (15/3).
“Jadi kerusakan yang paling parah ada di K1, di kereta eksekutif. Itu baru estimasi, kita belum cek rangka bawahnya kena atau nggak karena ini masih (dipasang) police line, masih dalam penyidikan polisi,” sambungnya.
Rencananya, unit yang rusak ini akan dikirim ke Balai Yasa serampungnya proses di kepolisian. Dwi pun memastikan persoalan ini tak sampai memengaruhi layanan angkutan mudik oleh PT KAI Daop 6 Yogyakarta.
Menurut Dwi, pihaknya masih bisa mengajukan asistensi dari DAOP lain demi menyesuaikan potensi pemudik yang menggunakan layanan mereka saat libur lebaran nanti.
“Jadi dari PT KAI, alokasi kami cukup aman untuk mudik di tahun ini, perjalanan kereta alokasi cukup aman,” pungkasnya. (Bg)