Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Mojokerto Muhammad Albarra mengunjungi rumah duka korban longsor di Desa Urung-Urung, Trawas, Mojokerto, Sabtu (5/4/2025).
Kunjungan ini merupakan bentuk belasungkawa sekaligus memberikan dukungan moril kepada kelurga korban atas tragedi longsor yang terjadi di jalur alternatif Mojokerto-Batu Malang yang menewaskan 10 orang pengguna jalan tersebut.
Dalam kunjungannya, Gubernur Khofifah juga memberikan santunan uang tunai dan 70 bingkisan sembako kepada keluarga korban.
Gubernur Khofifah menekankan pentingnya penanganan pasca-bencana yang efektif dan memastikan kebutuhan dasar warga penguna jalan terdampak terpenuhi. Beliau juga menginstruksikan dinas terkait untuk terus memantau situasi longsor dan bisa segera pihak terkait membersihkan reruntuhan material longsor lumpur, bebatuan dan kayu yang tumbang menutupi badan jalan.
“Longsor tiga hari yang lalu, ada saudara kita yang terdampak meninggal dunia almarhumah Fitria Handayani dan Mikaila FZ serta almarhum Ahmat Fiki Muzaki,kita semua hadir disini menyampaikan duka cita yang mendalam ,mudah mudahan mereka semua yang dipanggil Allah dalam keadaan Husnul khotimah,semua amal ibadahnya diterima oleh Alloh dan dosanya, serta keluarga ditinggalkan Alloh anugerahkan suasana yang penuh kekuatan, keiklasan,” ucap Gubernur Khofifah.
Gubernur Khofifah juga menyampaikan, terkait dengan musibah longsor tadi digelar rakor yang dipimpin oleh Bupati Mojokerto dikuti oleh Kepala Dinas Baik dari Provinsi maupun Kabupaten Mojokerto. Termasuk Kadis Perhubungan,Kadis Perhutanan, Laksa BPBD dan kepala Dinas Sosial Jatim.
Sementara itu Bupati Mojokerto Muhammad Albarra menyampaikan, hasil rakor yang telah dilaksanakan di Pemkab Mojokerto, memutuskan untuk sementara jalur ke Canggar ditutup, sampai kemudian pembersihan sisa-sisa dari longsor itu bisa tertangani.
“Kami tadi rapat dengan BMKG sehingga kemudian pada hari itu informasinya cerah maka Bisa dilakukan evakuasi dan pembersihan material longsor. Untuk sementara kita menutup jalur ke Canggar sampai kemudian benar-benar dipastikan tidak terjadi musibah lagi,” harap Gus Barra, sapaan akrabnya.
“Kita akan melakukan mitigasi jangka panjang dan pendek dengan melakukan reboisasi terus kemudian kita kasih Gronjong sementara terus kemudian ada pemasangan Landslide Early Warning System( LEWS), provinsi Jatim pro aktif dalam ini,” terangnya. (Ym)