Kantor Staf Presiden (KSP) menyoroti harga minyak goreng Minyakita yang sudah tembus Rp17.900 per liter atau di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
“Minyakita harganya relatif stabil, namun demikian, stabil di atas harga eceran tertinggi,” ungkap Tenaga Ahli Utama KSP Bodro Pambuditomo dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (6/10).
Bodro kemudian menyinggung soal adanya dua harga Minyakita di pasaran. Ia menegaskan hal tersebut dikantongi dari hasil verifikasi lapangan yang dilakukan tim KSP.
Pertama, harga Minyakita yang dipasok oleh BUMN pangan. Bodro mengatakan harganya relatif terjangkau, yakni mendekati HET yang dipatok pemerintah sebesar Rp15.700 per liter.
Kedua, Minyakita yang dipasok oleh agen. Ia menemukan harganya melampaui HET, yakni di kisaran Rp17 ribu per liter.
“Oleh karena itu, izinkan kami memberikan masukan agar kita dapat memperkuat BUMN pangan. Karena sudah terbukti pasokan mereka punya dampak kuat dalam meredam harga yang tinggi atau menurunkan,” tuturnya.
“Mungkin perlu peningkatan pasokan Minyakita dari produsen kepada BUMN pangan. Saat ini angkanya baru 8 persen, mungkin bisa ditingkatkan di angka 20 persen-30 persen. Itu mungkin cukup ideal dan diharapkan bisa berdampak untuk menurunkan harga,” saran Bodro. (Bg)