Bersedekah Kepada Si Miskin yang Ahli Maksiat, Bolehkah?

 Salah satu amal ibadah yang diajarkan dalam islam adalah bersedekah. Sebab dengan sedekah, maka dapat menolong sesama manusia. Namun bolehkah memberikan sedekah kepada fakir miskin yang ahli maksiat? Berikut pemaparan Drs H Mulyani  Taufiq SAg, MHI, pakar Hukum Islam.

 Sedekah memiliki banyak keutamaan. Mulai bertambahnya harta kekayaan, hingga keajaiban sedekah yang mampu menyembuhkan penyakit atas izin Allah.

Namun bolehkah memberikan sedekah kepada fakir miskin yang ahli maksiat? Menurut Drs H Mulyani  Taufiq SAg, MHI, pengajar LKIQ (Lembaga Kajian Islam dan Alquran) Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, hal tersebut diperbolehkan karena termasuk ajaran mualamah di dalam islam. Pahalanya tidak tertolak, tetap bernilai ibadah dan berpahala. Namun memang lebih utama memberikan sedekah kepada fakir miskin yang ahli ibadah daripada bersedekah kepada fakir miskin yang ahli maksiat.

“Kalau bisa dua-duanya dibantu, diberi sedekah, namun bila hanya sanggup membantu salah satunya, pilihlah sedekah kepada fakir miskin yang ahli ibadah. Tetapi ini tidak lantas melarang bersedekah kepada orang miskin yang ahli maksiat,” terangnya kepada Majalahnurani.com, Sabtu (03/02).

Dijelaskanya lebih lanjut, bersedekah merupakan refleksi dari firman Allah SWT Surat As Saba’ ayat 28, artinya “Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui”.

“Jadi jangan emosional melarang memberi sedekah kepada fakir miskin yang ahli maksiat, urusan maksiat atau tidak itu merupakan urusan dia kepada Allah SWT, sebagai sesama manusia kita wajib membantunya, itulah ajaran islam yang memang begitu indah,” jelasnya.

Ustad Mulyani yang berprofesi sebagai Penyuluh Agama Islam di Kemenag Kota Surabaya ini menambahkan, di dalam sedekah itu ada nilai keadilan dan pelestarian sesama manusia. Ketika kita membantu orang miskin, maka termasuk menolong keberlangsungan hidup yang diberi sedekah. Di dalam penerapan hukum islam itu terdapat makna dan tujuan yang dikehendaki, yang disebut dengan Maqasid Syariah. Yakni, melestarikan jiwa/Hifdun Nafsi, melestarikan akal/Hifdun Aqli, Melestariakn Harta/Hifdun Maal, melestarikan agama/Hifdzuddiin, dan melestarikan keturunan/Hifdzun Nafli.

“Bersedekah kepada fakir miskin yang ahli maksiat termasuk melestarikan jiwa seseorang, justru kita berdosa ketika melihat orang yang membutuhkan bantuan, tetapi kita tidak membantunya hanya karena dia ahli maksiat, padahal di saat itu kita termasuk mampu,” tutupnya. 01/Yunan

 

Baca juga  Muhammadiyah Imbau Agar Pendakwah Semua Agama Ceramahnya Baik

Leave a Reply

Your email address will not be published.

News Feed